SWARNANEWS.CO.ID, OGAN ILIR | Pelatihan NLP Berbasis Pendidikan Akhlak selama dua hari yang ditutup kemarin hasilnya cukup mengejutkan. Tak sedikit peserta langsung bangkit semangat dan tekatnya sehingga mampu berkomunikasi lancar, seperti dialami Iyan, Hendri dan Yasir eks korban kasus agraria PTPN VII Cinta Manis 2012 lalu.
Ketiga anak tersebut menurut pengakuan Herman Zaini selaku Ketua Tim Pengabdian, Founder dan Direktur Eksekutif New Young Generation of NLP Academy (NYG Academy), anak anak yang mentalnya cukup tertekan bertahun tahun sejak peristiwa berdarah tersebut dan menelan korban anak anak di lokasi ini.
Luar biasanya setelah mengikuti pelatihan NLP berbasis akhlaq, mengejutkan. ” Tadinya susah bicara dan berkomunikasi, sekarang lancar bahkan berani tampil di depan dengan penuh percaya diri,”imbuh Herman dengan nada haru.
Bahkan efek, anak anak banyak menutup diri, setelah mengikuti pelatihan ini mereka tampil lebih baik dan ceria kembali.
Herman mengaku tidak melebih lebihkan. Kondisi inilah yang diinginkan dari pelatihan singkat dua hari ini. Dengan bangkinya mereka dari keterpurukan, memberikan pencerahan wilayah eks konflik ini berkembang lebih baik lagi.
Jika SDM bisa diperbaiki. Otomatis budaya dan pengembangan desa di sini akan lebih maju lagi. Mereka butuh ini untuk bangkit dari traumatik mereka yang sudah bertahun tahun.
Herman menegaskan anak anak harus mampu menangkap nilai-nilai akhlak mulia untuk membangun diri mereka dan desanya, bukan contoh tidak baik ri peristiwa masa lalu tersebut terjadi di sini.
Ia pun berpesan agar peserta trainer dapat menerima, memanfaatkan, dan mengamalkan ilmu yang berharga dan luar biasa yang diperoleh dari training ini dengan sebaik-baiknya.
Mereka semua tinggal di wilayah eks konflik sosial agraris tepatnya Limbang Jaya 2 dimana di tempat ini, pernah ada seorang anak usia remaja (11 tahun) bernama Angga tewas kena peluru nyasar ketika konflik sosial sedang berlangsung.
Selain itu, selesai penutupan Afriantoni sebagai Direktur Training dan Coach NYG NLP Academy menjelaskan bahwa tujuan adanya training tidak lain agar anak suku Penegak di Ogan Ilir dapat bangkit dari situasi konflik yang mungkin sampai sekarang masih membekas dalam diri anak. NLP melalui pendekatan berbasis pendidikan akhlak merupakan salah satu usaha untuk memberikan skill bagi anak untuk bangkit dari keterpurukan.
Ketiga sosok, Iyan, Yaser dan Hendri meupakan peserta paling nampak perubahan drastisnya. Sementara peserta lain akan dievaluasi sebulan mendatang, untuk dilakukan follow up jika sangat dibutuhkan agar kebangkitan mereka benar benar mewarnai wilayah ini. (*)
Teks/Editor : Asih