Empowering Caleg Perempuan Patut jadi Prioritas

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Porsi perempuan pada kontestasi politik 2019 mencapai angka fantastis 40 persen (608), laki laki 60 persen (406) di Sumsel layak diacungi jempol. Meski begitu, angka ini menurut banyak pihak masih dinilai kamuflase jika tidak segera diantisipasi oleh parpol sebagai penghusung.

Caranya? Menurut Pakar Ilmu Politik Rylian Chandra, cukup mudah sebenarnya. Masih ada waktu sekitar 6 bulan lagi menuju hari pencoblosan April 2019 nanti.

Melalui program empowering caleg-caleg perempuan, agar mereka tidak kaget jika terpilih nantinya.

Meski berat dalam pelaksanaan, apalagi jika caleg perempuanya minim pengalaman organisasi dan minim wawasan. Menambah berat program empowering karena waktu tersisa hanya 6 bulanan.

Namun setidaknya, bila parpol mau konsen dengan empoering ini, akan memberikan nilai plus bagi caleg perempuanya dan mengerek nama baik partai.

Disingguh soal pengaruh terhadap perolehan suara dengan tingginya presentase caleg perempuan. Rylian bahkan tidak bisa menjamin kecuali dengan efektifitas empowering tersebut.

“Belum bisa dilihat pengaruhnya ke repesentasi perolehan suara. Sejauh ini, representase itu baru sebatas memberi kesempatan yang lebih besar bagi perempuan. Tapi jaminan masih jauh,” tegas Rylian.

Empowering perempuan, seperti kursus politik dengan orientasi untuk memperkuat kader perempuan. Dari sini yakin bisa memunculkan kader perempuan lebih berkualitas lagi.

Kalau hanya sebatas persentase, itu cuma memperluas kesempatan saja.

Bahkan ia menilai, presentase 40% melebihi kuota jatah 30 persen hanta jalan instan yang dilakukan parpol. Tapi sisi kualitas masih belum.

Meski begitu, bukan berarti terlambat, karena masih ada waktu 6 bulan untuk para caleg perempuan berbenah kualitas diri.

Salah satunya kerjasama dgn LSM Perempuan atau akademisi yang concern soal kesetaraan gender dan parpol. (*)

Teks/Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *