Hafisz Tohir Minta Aset Rp. 68 Trilliun jadi Basis Wisata Sungguhan

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pasca pagelaran even akbar Asian Games meninggalkan aset senilai Rp. 68 Trilliun terus disorot tajam banyak pihak. Setidaknya aset ini bisa diperlebar pada keseriuasan pemda meningkatkan industri pariwisata di Sumsel yang masih loyo saat ini.

Hal ini terungkap pada gelar kunjungan
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan menggelar pertemuan dengan Pemda Provinsi Sumsel, Bappeda, Bappenas dan Bank Indonesia membahas terkait evaluasi pasca penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Hadi Prabowo hadir langsung dalam pertemuan tersebut bersama FKPD Provinsi Sumsel dan Sekda Provinsi Sumsel, H. Nasrun Umar. Hadir juga Deputi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan, Bappenas, Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP, serta para kepala OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.

Sejumlah poin penting dibahas dalam pertemuan tersebut diantaranya terkait dampak pertumbuhan ekonomi, dan non ekonomi dari penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang. kemudian dampak pembangunan infrastruktur Provinsi Sumsel serta langkah dorongan kepada pemerintah Provinsi Sumsel dalam menarik event olahraga internasional lainnya sebagai langkah pemanfaatan infrastruktur dan fasilitas olahraga yang ada di Sumsel.

Ketua rombongan Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Thohir mengatakan, event olahraga di Sumsel harus terus dikembangkan karena jika tidak infrastruktur yang sudah ada tidak akan ada nilai tambahnya. Menurutnya, aset negara yang sudah dihibahkan ke Provinsi Sumsel itu harus bisa menjadi modal dasar untuk mecari kegiatan atau industri yang berbasis pariwisata dan event olahraga lainnya.

“Saya dengar tadi dari Pemda kalau akan ada event lagi seperti MotoGP dan sejumlah kejuaraan olahraga lainnya. Itu yang harus kita dorong,” ujar Hafisz Thohir.

Lanjut anggota DPR dari Fraksi PAN itu, sebagai wakil rakyat yang duduk di DPR, pihaknya akan terus mensuport dan mendorong sepanjang venue olahraga dan infrastruktur lainnya ini bisa membangkitkan ekonomi daerah karena pada sasaran akhirnya APBN adalah untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

“Ketika APBN tidak berhasil memicu kesejahteraan rakyat, inilah yang menjadi persoalan, makanya tadi juga dipertanyakan apakah dengan dana 68 Triliun yang digulirkan di Sumsel apakah sudah cukup pertumbuhan yang tercapai. Kalau kita berbicara dari sisi industri Pariwisata dan UMKM saya kira ini sudah cukup menyentuh masyarakat. Cuma, memang harus kita lebih lebarkan lagi supaya dirasakan semua lapisan masyarakat,” terang Hafisz Thohir.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sumsel Hadi Prabowo dalam pertemuan itu menyampaikan sejumlah acuan dan informasi terkait pelaksanaan Asian Games di Palembang yang telah berlangsung dengan baik dan memberikan dampak positif yakni terdapat peningkatanan pembangunan wilayah Provinsi Sumsel.

Menurut Hadi Prabowo, terkait dampak atas pelaksanaan Asian Games sendiri terlihat pada indikator makro ekonomi terdapat pertumbuhan ekonomi Sumsel yang sebelumnya diakhir 2017 sebesar 5,51 persen dan setelah diselenggarakan Asian Games memberikan dampak positif pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan kedua sebesar 6,07 persen. “Pertumbuhan ekonomi tersebut melampaui target RPJMD dan target nasional,” ujarnya.

Lanjut Hadi Prabowo, selain berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi , event olahraga bangsa Asia itu juga memberikan dampak positif terhada[ pembangunan infrastruktur di Sumsel yang sudah sangat jelas dengan adanya Light Rail Transit (LRT), pengembangan Bandara SMB II Palembang, pembangunan Jembatan Musi IV dan Musi VI dan penambahan sejumlah fasilitas olahraga di Jakabaring Sport City.

“Kemudian, dampak positif non ekonomi diantaranya pertukaran budaya, peningkatan kerjasama antar negara dan kerjasama pengembangan wilayah antar pemerintah Provinsi,” terangnya.(*)

Teks : Fuad
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *