SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Dalam rangka untuk terus memperjuangkan Pariwisata berkelanjutan, menjadi prioritas terkait dengan lingkungan yang baik, rapi, sehat ekonomi dan sosial merupakan salah satu aspek pariwisata yang tetap berkelanjutan. Oleh sebab itu Pemerintah Kota Palembang mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PHRI Kota Palembang.
Dalam Sambutannya, Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, dunia memprediksi dan mensurvei terkait dunia Pariwisata untuk Palembang di lingkungan kota di Indonesia masuk pada urutan ke- 171, untuk destinasi pariwisata Indonesia masuk urutan ke-47.
“Jadi urutan Pariwisata di Indonesia sekarang ini sangat jauh sedangkan untuk destinasi Indonesia turun dari urutan ke-47 berubah menjadi urutan ke-30,” ujar Harnojoyo, saat memberikan sambutan HUT Pariwisata ke 57 tahun, di Monumen Penderitaan Rakyat (Monpera), Kamis (27/9).
Lebih lanjut, Harnojoyo menjelaskan, untuk devisa negara saat ini Indonesia baru mencapai 1,6 persen, dibandingkan negara-nagara baru sudah mencapai 5 persen, jadi Indonesia ini masih jauh sekali. “Untuk devisa negara pendapatan Indonesia dari sektor pariwisata baru mencapai 34 triliun di Indonesia, karena sebagian disumbang oleh Bali 45 persen,” paparnya.
Selain itu, untuk Kota Palembang di tahun ini omset pariwisata dari hotel dan restoran mencapai 154 miliyar dari wajib pajak kurang lebih 1000. “Sebenarnya ini sangat minim, wajib pajak restoran dan hotel di Kota Palembang ini ada 1010 jumlahnya. Kalau ongkosnya 5 juta sehari secara hitung-hitungan bisa mencapai 185 milyar,” jelasnya.
Dari itulah, Pemerintah kota Palembang akan melaksanakan rapat optimalisasi pendapatan daerah terutamanya hotel dan restoran. Diharapkan kepada pelaku usaha khususnya yang diketuai PHRI Sumsel, kemandirian pendapatan dapat diukur dari segi pendapatan.
“Bagaimana Palembang ini mau mandiri kalau masih bergantung pada orang lain, sama saja seperti seorang anak yang hanya selalu meminta kepada orang tua jadi bagaimana anak itu bisa mandiri. Sebaliknya begitu juga Kota Palembang kalau setiap saat selalu berharap dengan dana Provinsi dan Pusat berarti Palembang tidak mandiri, sedangkan potensi itu ada pada diri kita,” tegasnya.
Walikota Palembang berharap kepada ketua PHRI sekaligus staf khusus Walikota,
kedepan terkait pendapatan asli daerah khususnya pajak restoran dan hotel yang bisa dioptimalisasikan.
“Nah, pendapatan yang sangat minim efeknya hanya 5 juta perhari. Kalau 10 juta perhari itu bisa mencapai 380 milyar, itu baru mendapatkan pendapatan dari pajak restoran dan hotel dan Ini harus menjadi perhatian semua pihak,” pungkasnya.
Teks : Herwanto
Editor : Sarono PS