Balutan Wisata Kopi dan Kopi Preneur untuk Sumsel

Peringati Hari Kopi Sedunia

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Peringatan Hari Kopi Internasional yang jatuh tepat 01 Oktober hari ini membuat mata dunia sadar tingginya angka kebutuhan kopi dunia saat ini. Sumsel memiliki 2,5 juta hektar lebih kurang perlu penyegaran terobosan baru, melalui pariwisata kopi yang menyajikan hulu hingga hilir kopi.

“Cara ini akan lebih asyik dan bisa dinikmati para wisatawan mancanegara,” kata Winda pemilik Pabrik Kopi di Kawasan Mataram saat dibincangi Swaenanews.

Pabriknya sudah turun temurun memproduksi kopi jenis Robusta (rasa sedang) dan kopi Arabika (rasa lebih pahit) sudah banyak mengenal kondisi saat ini.

Menurutnya, kelemahan kopi lokal saat ini masih belum bisa menjual sendiri kemasan keluar negeri. “Kita saja baru ke Malaysia jualnya itu juga kadang kadang. Masih bingung cara dan siapa yang memfasilitasi. Padahal sering ikut pameran,” imbuhnya.

Ia malah berharap, bila ada wisata kopi di Sumsel, sehingga pengunjung selain bisa mengunjungi kebun kopi di Pagar Alam dll, bisa mengunjungi pabrik kopi seperti miliknya terletak di Lorong Wijaya Mataram Palembang.

Ia yakin,pengunjung akan lebih terkesan usai kunjungan dibandingkan hanya melihat hasil pabrikan kopi ataupun sekedar foto di kebun kopi.

Sementara itu, di sisi lain, peringatan Hari Kopi Internasional atau Internasional Coffe Day (ICD) diperingati pada setiap tanggal 1 Oktober juga mengundang inspirasi anak bangsa menulis tentang kopi preneur.

Dengan tulisan diharapkan bisa menjadi momen yang bersejarah dalam meningkatkan perekonomian petani kopi.

Melalui moment ICD tahun 2018 diharapkan dapat menjadi ajang bagi petani kopi, pelaku usaha kopi dan penikmat kopi dalam menyalurkan aspirasinya. Salah satunya relawan pemberdayaan petani kopi yang sekaligus juga pelaku usaha kopi di Sumatera Selatan tepatnya Kopi Semende cap bukit asam.

Miftahul Achyar Kertamuda owner Saung Kopi Palembang yang menulis dan mendokumentasikan dalam bentuk buku.

“Buku yang yang saya tulis ini berjudul coffe preneur yang akan mengulas tentang kopi semende,” jelas Miftahul Achyar.

Dijelaskanya, buku ini berdasarkan pengalaman saya sebagai petani kopi, saat usaha kopi dan masukan dari peniknat kopi, tulisan dalam buku ini menggambarkan peluang usaha kopi dari hulu ke hilir.

Ditambahkan Miftahul Achyar, Tujuannya adalah sedikit memotivasi untuk menjadi wirausahawan kopi. Alasan utama adalah kopi sekarang sudah menjadi lifestyle.

Melalui moment internasional coffee day ini, mari kita peduli akan potensi kopi Indonesia yang luar biasa,” ujarnya.(*)

Teks : Asih/Fuad
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 komentar