SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | KPU Kota Palembang berusaha meminimalisir kesalahan saat pensortiran surat suara sebelum didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pasalnya, KPU khawatir perhitungan surat suara dari dapil yang berbeda akan bermasalah.
“Di situasi seperti ini kita harus teliti dengan cermat, takutnya saat sortir surat suaranya tertukar dapil, kalau tertukar bisa jadi masalah pada penyelenggaraan pemilu ini,” ujar Ketua KPU Palembang Eftiyani kepada sejumlah wartawan di acara media gathering, Selasa (29/1) sore.
Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, kata Eftiyani, KPU akan memperkuat sumber daya manusia yang akan bekerja nantinya, mulai dari pensortiran hingga perhitungan suara di tingkat TPS.
“Memang Pemilu kali ini sedikit repot karena ada 5 surat suara yang akan dicoblos. Terdiri dari surat suara Pilpres, DPD RI, DPR RI, DPR Provinsi, dan DPR Kabupaten/Kota. Belum lagi tiap DPR ini punya beberapa dapil,” imbuhnya.
Dijelaskannya, saat ini KPU sudah pada penyelesaian akhir setting alat kelengkapan TPS. Pihaknya juga tengah menunggu droping surat suara dari KPU RI.
“Kita harapkan pertengahan Februari ini semua surat suara sudah sampai di Palembang. Untuk pelipatan dan sortir surat suara sebanyak lebih kurang 6 juta lembar ini diperkirakan selesai dalam 45 hari,” katanya.
Disinggung soal akan adanya eksodus pemilih, kata Efti, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Pasalnya, pilpres dan pemilu 2019 ini berbeda dengan pemilukada 2018 lalu.
“Sulitlah kalau ada mobilisasi pemilih, karena tidak ada kepentingan pihak tertentu. Kecuali kalau pemilihan kepala daerah. Untuk pileg juga kebanyakan dapil itu terdiri dari wilayah yang berdekatan, jadi tidak mungkin ada gesekan meski ada mobilisasi pemilih,” pungkasnya. (*)
Teks : Fuad
Editor : Asih