SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Bus Damri Nomor Polisi (Nopol) BG 7344 AQ yang di kemudikan David. Mengalami kecelakaan tunggal, di jalan Plaju Ulu, Kecamatan Banyuasin III, Minggu kemarin (24/2/19). Dengan trayek jurusan Desa Pengumbuk-Pangkalan Balai.
Menyikapi hal tersebut, Manager Usaha Perusahaan Umum (Perum) Damri Bambang, membantah kecelakaan Bus Damri yang terjadi di Banyuasin. Sebenarnya itu bukan kecelakaan, tetapi, karena ingin meminggirkan kendaraan, agar mobil lain di belakang bisa melintas.
“Dia tidak melakukan kecelakaan, tetapi pengemudi itu bertujuan untuk meminggirkan kendaraan dikarenakan kendaraan lain bisa melintas,” ujarnya, Senin (26/2/2019), saat dibincangi awak media
Kronologisnya, Pada saat itu, posisi mobil dalam keadaan menanjak tiba-tiba mati mendadak karena kehabisan minyak. Untuk menghindari kemacetan pengemudi tersebut berusaha meminggirkan kendaraan mobil. Dengan cara banting setir mundur ke luar badan jalan. Karena terlalu pinggir sehingga mencium tebing batas jalan.
“Untuk korban jiwa tidak ada, penumpang hanya dua orang dan itupun tidak ada yang terluka hanya sedikit shock akibat kecelakaan tersebut,” terangnya
Menurut informasi, Damri tersebut posisi sedang mau berangkat dari Pangumbuk menuju Pangkalan balai. Kendaraan sebelum berangkat sudah di cek secara keseluruhan dan kondisinya bagus. Karena Damri menjalankan sesuai dengan standar operasional layak kendaraan mobil.
“Bukannya tidak tahu bahwa minyak akan habis, namun pada posisi di dalam, tujuan dia mau keluar untuk membeli bahan bakar jenis solar. Ternyata, saat ditengah perjalanan sudah kehabisan minyak.
Makanya, saat dihubungi teman sesama pengemudi untuk minta tolong di bantu membeli solar, ternyata di SPBU minyak lagi kosong,” ujarnya.
Selain itu, mobil tersebut terhambat sekitar dua jam untuk mencari bahan bakar. Karena berusaha memakai kendaraan motor untuk keluar untuk mencari solar.
Saat terjadi insiden tersebut, sopir langsung menghilang, saat saya tanyakan kemungkinan memang tidak ada di tempat dikarenakan sedang mencari bahan bakar solar.
“Saya belum dapat informasi karena sopir tersebut sempat bertemu ke arah dalam, ketika ditanyakan alasannya karena kehabisan solar, mobil sedikit posisi ditengah lalu berusaha meminggirkan mobil dan lalu mencari minyak,” katanya.
Informasi tersebut saya dapat langsung dari pengemudi mobil. Disamping itu, Antusias masyarakat di Panugukan, ketika saya lihat masih anak-anak sekolah yang banyak. Untuk umum belum begitu terlalu terlihat.
Mobil tersebut masih tetap aman dan sekarang masih tetap beroperasi, tapi pengemudi itu langsung di tukar dan di istirahatkan. “Karena berdampak membahayakan keselamatan penumpang,” tutupnya.
Teks : Herwanto
Editor : Sarono PS