SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Mengusung desertasi ‘Manajemen Keuangan Sekolah Gratis’, akhirnya dosen UIN Raden Fatah Palembang, Afriantoni berhasil meraih gelar doktor ke 3.371 Bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rabu (27/2) di Gedung Utama Bung Hatta lantai 6 Pascasarjana UNJ Jakarta.
Dalam diskusi gelar ujian terbuka sekaliguas promosi gelar tersebut, terungkap pembiayaan sekolah gratis sesuai dengan manajemen keuangan yang baik akan memberikan kontribusi riil peningkatan signifikan terhadap kualitas peserta didik.
Faktanya, pemberian sekolah gratis berimplikasi positif terhadap pelaksanaan manajemen keuangan sekolah, harus didukung oleh kebijakan politik, bersinergi dengan kebijakan sekolah dan pendanaan yang bersumber dari pemerintah.
Diungkap Afriantoni,
Finlandia, Islandia dan Swedia selama tahun 1990-an merupakan negara berhasil menerapkan cara-cara bersekolah sukses dan memilik sistem pendidikan diatur jelas dalam semua sisi. Baik ICT, hingga ranah kebijakan selaras.
Negara-negara ini menerapkan desentralisasi, pengarahan tujuan, akuntabilitas, manajerialisme, evaluasi, pilihan, persaingan dan bahkan privatisasi.
Hal ini juga saat ini dicontoh DKI Jakarta. Sejak tanggal 11 Mei 2018, DKI Jakarta mengembangkan basis teknologi dengan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Akuntabilitas Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Operasional Pendidikan (SIAP BOS-BOP). Khusus sekolah SMAN/SMK DKI Jakarta telah menerapkan mulai dari perencanaan, realisasi, dan pelaporan setara dengan motonya “Siap BOS-BOP membantu manajemen ke depan lebih akuntabel dan transparan”.
Disertasi ini telah melewati proses kupas tuntas dari para penguji, Prof. Dr. Manahan Tampubolo, M.M sebagai penguji luar dari Universitas Kristen Indonesia., Prof. Purnomo Eko Widodo, M.Pd, Dr. Netti Karnati, M.Pd dan Prof. Bedjo Sujanto, M.Pd
dan Dr. Suryadi diketuai oleh Prof. Dr.Ir. Ivan Hanavi, M.Pd yang berhasil dijawab dengan baik.
Dalam saranya, para penguji berharap, desertasi bisa ditindaklanjuti dengan karya-karya dan artikel lanjutan agar dijadikan rujukan bagi para pemangku kebijakan seperti gubernur, walikota dan stake holders lainya.
Menurut para penguji, desertasi diharapkan juga bisa menjadi acuan politis bagi para calon kepala daerah untuk memajukan daerahnya masing masing, agar lebih care peduli dengan peningkatan IPM dan SDM kini masih krisis.
Kondisi saat ini semua membutuhkan mutu SDM luar biasa. Era 4.0 hari ini harus bisa dijawab oleh para kepala daerah. Ini harus didukung akademisi handal, memberikan kontribusi pemkirian matang.
Dari hasil simpulan paparan juga jawaban kupasan desertasi inilah, Afriantoni akhirnya dinyatakan lulus dengan nilai memuaskan dan berhak mengenakan gelar Doktor.(*)
Teks/Editor : Asih