Industri 4.0 Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Pertanian

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA | Industri 4.0 dapat meningkatkan efisiensi faktor produksi dan produktivitas pertanian sehingga dapat meningkatkan daya saing dan ekspor komoditas pertanian. Demikian Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi menyatakan saat perayaan HUT ke-12, Okezone.com yang menggelar roundtable discussion dengan tema “Kolaborasi untuk Negeri” sore tadi di News Tower, Jakarta.

Menurut Dedi, sektor pertanian sudah memasuki industri 4.0 dengan mengimplementasikan smart agriculture , seperti smart green house, smart irrigation, autonomous tractor dan lain-lain. Smart agriculture telah memanfaatkan internet of things, artificial intelligence, serta teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan produksi pertanian.

Pada berbagai kesempatan, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa ke depan olah tanah, tanam, panen hingga pengolahan hasil harus menggunakan mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet sehingga pekerjaan tersebut dapat dikendalikan dari rumah dengan menggunakan remote control.

Di kesempatan roundtable discussion tersebut di atas, Kepala BPPT Dr Hammam Riza mengapresiasi Kementan yang telah mendorong tumbuhnya petani milenial untuk mendongkrak produksi pertanian. Hal ini diamini oleh CTO MNC Group & COO MNC Innovation Center Yudi Hamka, S.S., MBA yang mengatakan bahwa milenial umumnya melek teknologi informasi dan komunikasi dan bila dibimbing dengan baik maka mereka pasti mampu bersaing dengan dunia internasional.

Perkembangan industri 4.0 menghadirkan berbagai tantangan baru yang harus siap dihadapi oleh dunia industri. Hal ini tidak perlu ditakutkan, akan tetapi perlu diantisipasi dan direspon secara memadai. Fenomena ini justru memunculkan peluang-peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya.

Menurut Hammam, saat ini dunia dengan Jepang sebagai tengah memasuki era society 5.0, yaitu era ketika konsep masyarakat berpusat pada manusia (human centered) dan berbasis teknologi (technology based). Apabila suatu masyarakat memanfaatkan industry 4.0 untuk keperluan hidup artinya mereka sudah memasuki era society 5.0.

Roundtable discussion yang membahas soal infrastruktur, revolusi industri 4.0, dan era society 5.0 ini menghadirkan narasumber dari Kementan, Kemenperin, Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemen PUPR, BPPT, POLRI, BUMN, Walikota Makassar, dan para pelaku industri.

Kontributor : Destika Cahyana
Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *