SWARANANEWS.CO.ID, BANYUASIN | “Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, jika orang tersebut tidak merubahnya,” kata-kata ini menjadi pedoman bagi Sepriadi Pratama, salah satu Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dari Dapil 6 meliputi Kecamatan Talang Kelapa dan Tanjung Lago.
Bagi pria yang akrab disapa Adi, terjun di dunia politik, mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Banyuasin, mendapat panggilan jiwa untuk merubah pola pikiran masyarakat, bahwa politik itu tidak mesti punya uang.
“Secara finansial seperti caleg lainya. Akan tetapi tujuan utama untuk merubah pola pikir masyarakat, bahwa politik uang akan membiaskan sebuah Demokrasi,” tegas mantan honorer di Kejaksaan Negeri Banyuasin ini.
Ironisnya, tegas Adi, wani piro sudah menjadi tradisi masyarakat untuk memilih dan menentukan siapa wakil yang ia pilih. Tentu pola pikir seperti ini harus diubah meskipun secara bertahap.
“Apalagi aturan sekarang Pemberi dan Penerima terancam pidana. Oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk tidak terlibat dalam politik uang,” imbuh dia.
Saat ini, menurut Adi, melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah teman dan saudara, tidak banyak baliho dan kalender, seperti caleg lainya.
“Saya Door to Door, menggunakan sepeda motor, keliling menemui teman dan saudara. Menyampaikan bahayanya politik uang. Saya mengajak untuk memilih wakil rakyat kredibel, sehingga mereka dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ucap Adi ketika di Jumpai di Pasar Sukajadi, saat sosialisasi ke pedagang. (*)
Teks : Heri Julianto
Editor : Sarono PS