SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Untuk mencari potensi daerah dalam promosi ekonomi perdagangan dan investasi di pasar non tradisional kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Berdasarkan UU luar negeri tentang peraturan pelaksanaan sesuai pedoman panduan Kemenlu no 33 tahun 2019 mengenai Panduan umum daerah bisa melaksanakan hubungan dengan luar negeri.
Hal ini disampaikan Ambassador Directorate General of Asia Pasifik dan Afrika, Nahari Agustini, saat pembukaan Economic out reach, di Hotel Harper, Jumat (5/4/2019).
“Intinya, dengan kehadiran Kedubes Kementerian luar negeri Asia-Afrika di Sumsel untuk melihat potensi apa yang dapat dihubungkan dengan luar negeri untuk dicarikan peluangnya. Itulah yang harus kita cari, sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan pelaku usaha,” paparnya.
Ia menjelaskan, peluang Sumsel untuk dikembangkan sangat besar dengan Sumber Daya Alam (SDA) seperti kopi, sawit dan lainnya. Tetapi bukan hanya komoditi prodak, namun pariwisata juga perlu untuk di kembangkan.
“Kedubes akan memberitahukan apa-apa yang di promosikan melalui kalender event-event di luar negeri, kesulitan dan hambatan apa yang dapat di lihat untuk ditawarkan,” ujarnya.
Ditempat sama, Rossy Verona, Secretary of the Directorate General for Asia Pasifik and African Affairs menyampaikan, mengenai pasar-pasar tradisional, persyaratan untuk masuk kurang lebih banyak atau justru sedikit, susah untuk menggapainya. Sedangkan, jika Non tradisional malah masih leluasa untuk menggapainya atau peluang dan persyaratan tidak begitu sulit.
“Kebetulan, kita termasuk kawasan Asia-Pasifik dan Afrika. Disana masih banyak peluang pasar-pasar non tradisional yang perlu kita masuki,” katanya
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenlu RI Suwartini Wirti menambahkan, untuk pasar non tradisional peluangnya sangat besar, karena tidak begitu nampak atau kelihatan. Untuk itu Kemenlu menjembatani atau memberikan peluang memasarkan produk-produk yang ada di Sumsel.
“Sumatera mempunyai peluang untuk mengisinya sesuai standar internasional yang harus dipenuhi dengan Kemampuan berkompetisi untuk dibangun setiap daerah,” ucapnya.
Untuk itu, harus diketahui dahulu negaranya mau masuk kemana produk kita. “Jika sudah tahu, maka produk yang akan masuk akan lebih gampang. Bermainlah di sektor unggulan yang tidak banyak saingan di pasaran internasional,” tuturnya.
Teks : Herwanto
Editor : Sarono PS