SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Sesuai dengan fungsinya, Terminal Tipe A Alang-Alang Lebar Kota Palembang sebagai terminal induk yang melayani kendaraan umum secara nasional meliputi angkutan antarkota antarprovinsi dan atau angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan kini terus berbenah. Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami terus melakukan pembenahan, perbaikan fasilitas serta layanan lain bagi masyarakat agar kondisi terminal ini makin aman, nyaman dan teduh yang menyenangkan bagi masyarakat yang bepergian,” ujar Koordinator Terminal Alang-Alang Lebar Elba Iskandar, MSi kepada Swarnanews di kantornya, Rabu (24/4/2019).
Pria kelahiran Palembang, 5 November 1968 yang menjabat sebagai Koordinator Terminal Tipe A Alang-Alang Lebar Palembang kurang lebih dua tahun ini mengemukakan, perbaikan dan pembenahan terminal yang dilakukan meliputi Jalur pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu penumpang (peron) dan tempat istirahat kendaraan umum.
Bangunan kantor terminal juga terus direhab dan dicat ulang sehingga saat ini lebih bersih dan cerah dengan nuansa warna putih biru. Begitu juga Menara Pengawas, Loket penjualan karcis bus, rambu-rambu dan papan informasi termasuk sosialisasi menggunakan baner tentang ajakan ayo ke terminal, dia lakukan.
Untuk memudahkan masyarakat dalam bepergian, tambahnya, pihaknya juga memperbaiki petunjuk jurusan dan jadwal perjalanan beserta tarifnya, Pelataran parkir kendaraan pengantar dan atau taksi. Begitu juga fasilitas penunjang berupa Kamar mandi, Musholla, Kios/kantin/warteg,Ruang menyusui, Ruang informasi dan pengaduan, tempat penitipan barang, termasuk penitipan kendaraan pribadi dan taman.
Menurut Elba berbagai pembenahan tersebut dia lakukan sesuai petunjuk Kementerian Perhubungan dan dijabarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta arahan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII SumselBabel Mangasi Sinaga.
“Kita menyadari bahwa untuk pencapaian pembangunan nasional peranan transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis, maka perencanaan dan pengembangan terminal perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu,” jelasnya.
Sesuai dengan persyaratan Lokasi Terminal Tipe A yang dipimpinnya terletak di Ibukota propinsi dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA. Jarak antara dua terminal penumpang Tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya. Semua persyaratan tersebut telah dipenuhi dengan baik.
Saat ini dalam melayani penumpang angkutan antar kota telah dioperasikan melalui terminal tersebut Bus Transmusi menuju Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam sehari bisa tiga kali pemberangkatan Palembang-Sekayu dan sebaliknya dengan ongkos yang relative murah hanya Rp30ribu perpenumpang.
Di sisi lain di terminal ini juga masih terdapat layanan Andes Palembang-Betung kurang lebih 30 unit mobil yang digunakan oleh warga pedesaan di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Di samping itu aktifitas terminal ini terasa selalu ramai frekuensi kendaraannya karena selalu dilewati kendaraan menuju Provinsi Jambi, Sumbar, Riau, Sumatera Utara hingga Provinsi Aceh. Untuk memastikan kendaraan laik jalan pihaknya juga selalu melakukan Ram Chek kendaraan bus agar bisa dipastikan kondisi baik dan tidak membahayakan penumpang.
Sedangkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan pengguna moda transportasi darat lainnya, pria yang seringkali mengikuti Diklat Manajemen Penumpang dan Terminal di berbagai lokasi seperti di Bekasi, Padang dan kota lain di Jawa ini dibantu oleh tujuh orang personil pengatur lalu-lintas, pengelola administrasi delapan orang dan staf IT tiga orang.
Berbagai langkah yang dia dan kawan-kawan lakukan tersebut selaras dengan arahan Kepala BPTD wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) – Bangka Belitung Mangasi Sinaga yang terus berkonsentrasi melakukan pengembangan transportasi atau angkutan laut di Provinsi Bangka Belitung yang kini sudah memiliki konsep, yaitu sabuk tiga trans Bangka Belitung.
Kita mengetahui, tambahnya, saat ini pulau Bangka dan Belitung kini sudah terkoneksi dengan tiga pulau utama nasional, yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Itu lantaran posisi Bangka Belitung berada di tengah dan sangat strategis untuk menjangkau tiga pulau tersebut.
Untuk itu kita juga ikut mendorong konektivitas antara pulau-pulau itu. Terminal ini ikut menjadi bagian dari sistem transportasi penyeberangan nasional di sabuk tengah. Sebab di konsep secara nasional itu ada sabuk utara, tengah dan selatan. Babel ini berada di tengah. Sedangkan rute transportasi sabuk tengah untuk transportasi laut ini, Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) – Tanjung Kalian (Mentok), dan Sadai (Bangka Selatan) – Tanjung RU (Belitung). “Artinya kendaraan yang menuju Tanjung Api-Api Sumsel juga banyak yang melintasi terminal Alang-Alang Lebar,” jelasnya.
Untuk itulah kini pihaknya terus melakukan pembenahan terminal agar makin memberikan kenyamanan kepada pengguna moda transportasi darat yang melintasi lokasi tersebut. Semua langkah itu diharapkan akan memberikan sumbangsih pada kemajuan pembangunan secara nasional, tambahnya mengakhiri pembicaraan.
Teks/Editor: Sarono PS