LPMP Sumsel Bekali 118 Guru Sekolah Binaan  Implementasi ICT dan Metode HOTS

Ardius Duta Rumah Belajar Sumsel Juga Sosialisasikan Program

SWARNANEWS.CO.ID, INDRALAYA |Sebanyak 118 guru mendapat Bimbingan Teknis di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumsel untuk mempercepat pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS). Mereka nantinya akan melakukan kegiatan pengimbasan kepada guru-guru Sd sampai dengan SMA di kabupaten kota di Sumsel. Kegiatan tersebut berlangsung di LPMP Sumsel di Indralaya dari Jumat sampai dengan Senin (2-5/8/2019).

Kepala Seksi FPMP, Dra. Hj Mia Sumiati, MM didampingi staf yang juga Widyaiswara LPMP Ikhsanuddin menjelang penutupan kegiatan itu, Senin (5/8) mengemukakan melalui pembekalan HOTS diharapkan para guru dapat memahaminya untuk diterapkan pada  anak didik untuk kepentingan Ujian Nasional (UN) dan tantangan pola berfikir sesuai tuntutan abad 4.0.

“Mereka yang ikut bimbingan teknis (Bimtek) di LPMP untuk guru-guru mata pelajaran dari SD sampai SMA yang ada di Sumsel,” ujar Mia lagi.

 

 

Plh Kepala LPMP Sumsel Rudi Syaifullah, SSi MM saat memberikan sambutan dan arahan pada acara penutupan. (Foto Dok LPMP Sumsel).

Sementara itu Plh Kepala LPMP Sumsel Rudi Syaifullah, SSi MM pada penutupan kegiatan itu mengemukakan,  pihaknya memiliki keterbatasan untuk memanggil semua guru di Sumsel jadi dipilih para guru dari perwakilan sekolah yang ada di Sumsel. Sedangkan tujuan akhir dari kegiatan ini adalah meningkatan prestasi siswa dengan kompetensi High Order Thinking Skills (HOTS).

Di samping itu, tujuan lain yang ingin dicapai  dari kegiatan Bimtek tersebut untuk memahami program penjaminan  mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan program peningkatan kompetensi pembelajaran serta memahami konsep pembangunan MGMP, katanya.

Peserta juga diharapkan dapat menyusun RPP yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Mengimplementasikan pembelajaran berorientasi keterampilan berfikir tingkat tinggi ( HOTS). Mengimplementasikan penilaian berorientasi keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).

Ke-118 peserta tersebut berasal dari Kabupaten Banyuasin 17 orang, Empat Lawang 16 orang, Lahat 16 orang, Lubuklinggau 13 orang, Ogan Ilir 12 orang, Pagaralam 10 orang, palembang 20 dan Pali 14 orang yang mengikuti tahap pertama  dan akan berlanjut pada kegiatan kedua 13-16 Agustus 2019 serta kegiatan tahap ketiga  19 sampai 22 Agustus 2019.

Ikut pada kegiatan tersebut Duta Rumah Belajar Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Ardius yang merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Provinsi Sumsel.

 

 

Duta Rumah Belajar Provinsi Sumsel, Ahmad Ardius (tengah) dengan para pejabat di LPMP serta Pemimpin Redaksi Swarnanews Sarono P Sasmito pose usai acara. (Foto Dok LPMP Sumsel)

Ardius yang ditemui Swarnanews di sela-sela acara penutupan mengemukakan, dirinya terpilih menjadi Duta Rumah Belajar Provinsi Sumsel  setelah melalui semua tahapan pelaksanaan pemilihan Duta Rumah Belajar melalui program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) yang meliputi Bimtek daring Level 1 yang mencakup Literasi TIK. Kemudian Bimtek Daring Level 2 berupa Implementasi TIK. Serta Bimtek Level 3 berupa kemampuan Kreasi TIK untuk bertugas sebagai Duta Rumah Belajar di Provinsi Sumsel.

Ardius pada kesempatan itu juga menjelaskan dengan menjadi Duta Rumah Belajar dia memiliki berbagai keuntungan, di antaranya berkesempatan mengikuti bimbingan teknis pengembangan bahan ajar berbasis TIK baik di pusat maupun daerah. Lalu berkesempatan dilibatkan pada kegiatan Pustekkom baik di pusat maupun daerah.

Hal lain yang tidak kalah menarik adalah bertemu dan bertukar wawasan dengan guru-guru dari seluruh Provinsi di Indonesia serta mendapatkan segudang pengalaman dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui TIK.

Dra. Hj Mia Sumiati, MM didampingi Ikhsanuddin dari LPMPM Sumsel menambahkan, Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi lebih dari 12.934 materi belajar.

“Portal ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung proses mengajar yang lebih interaktif di kelas. Portal ini juga dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan belajar alternatif, baik itu di dalam dan luar jam sekolah,” ujar Ikhsan lagi.

Di dalam portal Rumah Belajar terdapat sejumlah fitur menarik seperti Buku Sekolah Elektronik (BSE), Sumber Belajar dan Laboratorium Maya . Fitur Buku Sekolah Elektronik menjadi alternatif unuk para siswa yang tidak dapat membeli buku fisik, atau pun sebagai tambahan referensi acuan belajar selain dari buku yang telah dimiliki.

Laboratorium Maya bisa digunakan secara online maupun offline. Laboratorium maya memberikan kesempatan kepada guru ataupun siswa untuk melakukan praktikum baik melalui internet secara langsung atau tanpa akses internet dengan cara mengunduh atau mendownload aplikasi laboratorium maya tersebut sehingga guru ataupun siswa dapat menggunakan laboratorium virtual ini dimana saja dan kapan saja.

Sedangkan Kelas maya adalah kelas yang diadakan di portalhttp://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya.

Nantinya, tambah Ikhsan guru akan membuat bahan ajar yang diupload di kelas maya dan siswa bisa mengikuti proses belajar mengajar secara virtual, dari rumah mereka masing-masing atau tempat manapun asal tersedia koneksi internet. Dalam Kelas Maya kemajuan proses belajar, dapat dipantau baik oleh guru, siswa, maupun orang tua.

Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru, dan masyarakat luas, siapapun yang mau belajar. Manfaat Rumah Belajar bagi siswa adalah sebagai sumber belajar virtual, pengembangan kreativitas dan data portopolio siswa. Bagi Guru sebagai sumber referensi dan pembinaan profesi guru.

 

Peserta menyatakan semangat untuk mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dari Bimtek ke sekolah masing-masing. (Foto Dok LPMP Sumsel)

Di samping itu Rumah Belajar juga memiliki kelebihan diantaranya mampu menyediakan fasilitas belajar baik bagi siswa maupun bagi guru;
memiliki berbagai media pembelajaran (multimedia), teks, grafis, foto, video, audio, dan animasi; menyediakan kumpulan soal yang lengkap baik untuk latihan maupun try out ujian. Guru dapat memodifikasi dan mereproduksi rancangan pembelajaran dan materi pembelajaran. Serta siswa dapat mengembangan jaringan komunikasi dan kreativitas.

Siti Gadis Pertiwi guru salah satu SMA Negeri di Pagaralam yang menjadi salah satu peserta Bimtek mengaku siapkan mengimbaskan apa yang dia peroleh dari mengikuti Bimtek termasuk dalam upaya mengenalkan serta mengimplementasikan portal Rumah Belajar. Melalui langkah-langkah itu dia optimis akan terjadi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan sekolah-sekolah lain di Sumatera Selatan.

Teks/Editor: Sarono PS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *