SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pelaksanaan kegiatan Satgas gabungan Pencegahan dan penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel tahun 2019 cukup serius. Selama ini sinergitas penanganan sebatas pengupayaan dalam pemadaman dan sosialisasi. Pemadaman melibatkan dari BNPB, TNI,Polri, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan BMKG kini bakal ditingkatkan dengan program khusus, karena sudah ada 90 desa di Sumsel dinyatakan rawan kebakaran.
Oleh karenanya, sesuai kesepakatan maka dibentuk Satgas di naungi dari kementerian selaku koordinator untuk mensinergikan kementerian terkait lainnya untuk merubah maindset menjadi tanaman yang lebih ekonomis, seperti kopi sesuai habitat tanaman tersebut. Di lihat dari medan lahan gambut yang dalam tingkat kesejahteraan masyarakat lebih besar.
“Selama ini penanganan itu di saat tanggap darurat pada bulan Juni sampai Agustus cuaca sudah mulai panas. Tapi untuk tingkat daerah biasanya bulan April sudah membentuk Satgas Karhutla dengan siaga darurat mengedepankan dalam pencegahan, sosialisasi dan pemantauan hotspot,” kata Kabaharkam Mabes Polri, Komjen Pol Drs Condro Kirono MM.MHum usai menggelar Press Conference di BNPB Sumsel, Selasa (12/8/2019).
Kabaharkam menjelaskan, paparan Dansatgas Karhutla Sumsel memang betul, tetapi segera disinergikan dan diminailisir laporan pantauan hotspot dengan penanganan sekaligus water booming.
Disarankan operasi tangkap tangan (OTT) Satgas Karhutla apabila bergerak bisa diketahui saat patroli mobil di branding bertuliskan Pemburu Pembakar Hutan dan Lahan.
“Apabila terjadi kebakaran di suatu lahan agar di police line untuk mencari data dilidik apabila ada keterkaitan. Karena pembakaran hutan dan lahan merupakan tindakan pidana berdampak luar biasa,” katanya.
“Siapa pun melihat pembakaran hutan dan lahan bisa langsung ditangkap asalkan disertai barang bukti berupa korek, ban bekas, minyak dan lainnya untuk diserahkan pihak polisi. Siapapun yang mempunyai kepedulian seperti itu akan diberikan apresiasi berarti telah menjaga lingkungan,” pungkasnya.
Sementara, Dansatgas Karhutla sekaligus Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono menjelaskan daerah atau kabupaten yang ditetapkan sebagai rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel karena luas lahan gambut, yakni Banyuasin, OKI, Muba, Muara Enim dan Pali.
“Ada 16,3 persen lahan gambut di Sumsel secara keseluruhan atau 1.272.100 hektar. Dari 324 desa ditentukan sebanyak 90 desa yang sangat rawan Karhutla,” jelas Dansatgas.
Teks : Herwanto
Editor : Asih