SWARNANEWS.CO.ID, MUBA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Jambi yang menerima kabut asap yang sempat menyelimuti Kota Jambi beberapa waktu lalu, yang ternyata berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Muaro Medak, Kecamatan Bayunglincir yang berdekatan dengan Jambi.
Staf ahli Bupati Musi Banyuasin Bidang Politik dan Hukum, Hariyadi di Posko Satgas Karhutla Jambi, Selasa mengatakan hingga saat ini sudah ada 3.500 hektare lahan yang terbakar di daerahnya sehingga menimbulkan asap yang cukup banyak hingga ditiup angin sampai ke Jambi.
Akibat tiupan angin, asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan di sana mengarah ke Provinsi Jambi, karena letaknya sangat dekat, tepatnya berada di sebelah Kabupaten Muarojambi.
“Saya atas nama bupati meminta maaf kepada masyarakat Jambi atas kirim asap beberapa waktu lalu, untuk itu Pemkab Musi Banyuasin akan bekerja sama untuk menangani kebakaran hutan dan lahan,” kata Hariyadi.
Ia menambahkan saat ini sudah ada 5.000 personel untuk membantu melakukan pendinginan dan pemadaman karhutla agar api tidak kembali menyala dan meluas karena kawasan itu merupakan daerah gambut.
Untuk saat ini, katanya, Kabupaten Musi Banyuasin sudah meningkatkan level siaga karhutla menjadi bencana karhutla dan peningkatan status itu bukan tanpa alasan karena di satu wilayah saja sudah 3.500 hektare lahan yang terbakar.
“Semua yang terbakar itu lahan masyarakat, status juga sudah dinaikkan menjadi bencana, untuk itu, saya juga akan menemui Gubernur Jambi untuk berdiskusi agar Jambi tidak seperti Musi Banyuasin.” kata Hariyadi
Sementara itu Wadansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan sudah ada kerja sama antara dua provinsi itu, yang diawali dengan satu helikopter milik Sumatera Selatan terparkir di Provinsi Jambi untuk melakukan pemadaman api.
“Ada lima helikopter yang dari Sumsel sengaja diletakkan di Jambi, karena letak geografis Desa Medak lebih dekat dari Jambi, jika diperlukan helikopter itu bisa digunakan memadamkan api yang ada di Provinsi Jambi.” katanya. (*)
Teks: Antara
Editor: Maya