Sarono P Sasmito: Konsisten di Media Terinspirasi Berbagai Karya Buya Hamka

Memaknai Kemerdekaan Dengan Terus Berkarya

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun  (HUT)   Kemerdekaan RI yang ke-74 yang akan jatuh pada Sabtu (17/8/2019) mendatang, Sarono yang dilahirkan di Tambahasri, sebuah desa di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, 5 Juni 1969 ini mengaku intinya dengan penuh syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala dan terus kerkiprah dengan berbagai karya.

“Merayakannya dengan berbagai seremoni atau perlombaan olahraga seni dan lain-lain dipersilakan. Tetapi yang lebih penting mengisi kemerdekaan ini dengan semua hal yang membawa kemaslahatan pada masyarakat,” ujar putra kelima dari tujuh bersaudara pasangan Sasmito asal Solo Jawa Tengah dan Semiati dari Blitar Jawa Timur ini kepada swarnanews di Palembang, Kamis (15/8/2019) malam.

Pria yang memulai pendidikan dasar di SDN No 1 Tambahasri tamat tahun 1982. Lalu, melanjutkan ke SMP PGRI Srikaton Tugumulyo dan selesai tahun 1985. Usai itu pria penyuka baca buku-buku Buya Prof. Dr. Hamka ini melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Tugumulyo hingga tuntas tahun 1988.

Dahaganya akan pendidikan membawanya pada perkuliahan di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya tahun 1989. Sembari kuliah, pada semester 3, tahun 1991 yang bersangkutan memulai menjadi penulis freelance pada berbagai media massa yang terbit di Palembang dan Bandung seperti Sriwijaya Post, Suara Rakyat Semesta dan Tabloid “Salam” di Bandung.

Saat itu juga pria yang punya hobi menulis sejak kecil ini, aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang dan menjadi Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI). Bakatnya menulis makin terasah ketika usai tamat kuliah di FKIP Unsri kemudian diterima bekerja sebagai wartawan Harian Suara Rakyat Semesta  (SRS) di Palembang tahun 1997.

Berbagai liputan di dalam dan di luar Palembang atau provinsi-provinsi lain di Indonesia mulai dijalaninya saat itu di bawah media yang dipimpin oleh H. Asdit Abdullah dan merupakan group Pikiran Rakyat (PR) Bandung.

Tiga tahun setelah itu, atas ajakan dan permintaan Afdhal Azmi Jambak, yang bersangkutan bekerja di Harian TRANSPARAN Palembang tahun 1999. Di media yang terkenal dengan pemberitaan yang tajam dan keras tersebut, pria ini pernah menjadi juara II se-Sumsel untuk Kepenulisan Kependudukan dan KB yang diselenggarakan oleh United Nation Found Asosiation (UNFA) Lembaga PBB yang mengurusi Keluarga Berencana (KB)  dan kependudukan ini, menjadi Redaktur Halaman Pendidikan dan Daerah di Harian TRANSPARAN. Tiga tahun di media itu, kemudian yang bersangkutan diminta untuk menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar “Agung Post” di Kayuagung OKI tahun 2002.

Di kota kecil ini pembenahan keredaksian dan peningkatan kualitas pemberitaan di “Agung Post” yang dipimpin HM Syarifuddin Basrie itu, dia lakukan dibantu teman-teman seperjuangannya seperti Wakiman, S.Pd (almarhum) dan Saefudin Latief, Sag yang kini menjadi ASN di Kemenag Sumsel.

Tiga tahun setelah itu pula, di era pemerintahan Gubernur Syahrial Oesman, ketika era penguatan pedesaan tengah berhembus, dia diajak oleh Abdul Aziz Kamis untuk mengelola Tabloid Desa yang beredar di seluruh desa-desa di Sumsel. Selama tiga tahun pula yang bersangkutan menjadi Redaktur Pelaksana di media yang didistribusikan ke seluruh desa se-Sumatera Selatan tersebut.

Di tengah perjalanan mengelola Tabloid Desa, dengan inisiatifnya pula yang bersangkutan menerbitkan majalah di DPRD OKI yang diberi rnama Jurnal Legislasi. Tak lama berselang, dengan melibatkan Iman Subarkah dan Dadan Afridian, teman-temannya dari FISIP Unsri, suami dari Neli Eponi ini juga menerbitkan majalah LEGISLATOR DPRD Ogan Ilir. Keinginannya yang kuat untuk memberikan kontribusi di bidang pendidikan, membawanya menerbitkan majalah Suara Pendidikan di Kabupaten Ogan Ilir.

Tahun 2008, pria yang di media massa dikenal dengan nama Sarono Putro Sasmito ini kemudian bersentuhan dengan dunia politik ketika terpilih dan lulus menjadi Ketua Panwaslu Kabupaten Ogan Ilir hingga tahun 2010. Saat itu juga yang bersangkutan diamanahi menjadi Sekretaris Tim Seleksi anggota KPU Kabupaten Ogan Ilir.

 

Pemimpin Redaksi Swarnanews Sarono P Sasmito pada suatu pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru.

 

Purna tugas dari Panwaslu yang bersangkutan kini diamanahi menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir dan kembali mengelola media massa dengan menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar “Agung Post” serta Wakil Pemimpin Redaksi Koran Jurnal Sumatra di Palembang yang beredar di kabupaten dan kota di Sumatera Selatan serta kota-kota lain di Indonesia.

Mulai Januari 2012 pria yang berkali kali menjadi juara penulisan KB dan Kependudukan tingkat Provinsi Sumatera Selatan ini, menjadi Manager Marketing PT Limbersa Anugerah Prima, perusahaan percetakan yang berada di Palembang.

Kemudian atas kehendak dan izin Allah SWT pula mulai Januari 2013 pria penyuka tadabur alam ini diamanahi untuk menjadi Wakil Pemimpin Umum/Redaksi koran harian KABAR SUMATERA di Palembang.

Kemudian sejak Mei 2013 Owner PT Limbersa Anugerah Prima memintanya untuk menjadi Pemimpin Perusahaan koran Harian Kabar Sumatera di Palembang sebuah amanah yang tak mudah.

Januari 2015 pria yang pernah mengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi UPBJJ Universitas Terbuka (UT) Universitas Sriwijaya ini, menyatakan resign atau mengunduran diri dari Kabar Sumatera kemudian bergabung dengan Rakyat Merdeka Online (RMOL) Sumsel sebagai Manager Pengembangan Usaha.

Tak lama berselang dengan ketentuan Allah ayah dari Hidayati Fadhilah S.Tr.Keb alumni Universitas Aisyiah Yogyakarta  (20) M Harits (18)  mahasiswa Fakultas Hukum Unsri dan Ahmad Najih Ainain (16)  santri Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya ini mulai Oktober 2015 kemudian menjadi Pemimpin Redaksi koran Versanews yang terbit di Palembang hingga awal 2016.

Kemudian tahun 2017 di bawah bendera PT Swarna Dwipa Harapan mendirikan mediaonline Swarnanews.co.id di Palembang sampai sekarang. Sarono P Sasmito berharap apa yang dilakukannya sebagai bentuk pengejawantahan akan cintanya kepada bangsa dan negara Indonesia.

Teks/Editor: Tim