SWARNANEWS.CO.ID, KAYUAGUNG | Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H Iskandar SE menginginkan penambahan exit tol Trans Sumatera di wilayah Kabupaten OKI, agar mampu membuka gerbang ekonomi desa.
Iskandar menjelaskan sektor yang dapat terdampak ekonominya dari pengembangan exit tol Trans Sumatera ialah sektor pertanian, perkebunan dan ekonomi rakyat baik di Kecamatan Mesuji, dan Kecamatan Lempuing maupun wilayah sekitarnya.
“Jadi kita ini membukakan gerbang ekonomi desa. Di wilayah Lempuing, Mesuji dan sekitarnya adalah sentra pertanian dan perkebunan. Diharapkan dengan adanya pintu tol itu berdampak positif bagi warga sekitar,” jelasnya, saat menghadiri rapat tindaklanjut pembangunan exit tol trans Sumatera bersama Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) V di Palembang, Jum’at, (20/9).
Menurut Iskandar, daerah yang dilalui jalan tol harus bisa mendapatkan manfaat dari tol tersebut. Terlebih karena dengan adanya tol, maka perekonomian daerah yang terlalui akan menurun karena para pengendara tidak lagi melewati atau bisa mampir di daerah mereka.
Selain sebagai akses hasil bumi pertanian dan perkebunan tambah Iskandar agar perekonomian tetap tumbuh, sektor UMKM juga perlu diberi akses.
“Bagaimana membangkitkan sektor UMKM menjadi pusat pertumbuhan baru, Bagaimana rest area diisi untuk menampung UMKM untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya.
Setelah usul penambahan Exit tol di setujui Kementerian PUPR, Pemkab OKI bersama BBPJN V terus melakukan upaya percepatan realisasai.
“Akhir Desember sudah proses tender namun sebelum itu Pemkab harus selesaikan Feasibility Study (FS) dan DED serta kesediaan lahannya” Ujar Kepala BBPJN V Palembang Kiagus Syaiful Anwar.
Syaiful Anwar menjelaskan panjang dan lebar jalan untuk memenuhi Readines Criteria (RC) Exit Tol Trans Sumatera di Wialayah OKI, yaitu sepanjang 17 km dengan lebar jalan 6 meter, bahu jalan sekitar 1,5 M ditambah saluran 1 meter.
“Jadi exit tol itu akan terhubung ke jalan nasional (lintas timur). 11 km oleh Pemkab OKI dan 6 KM dari Pemprov Sumsel total 17 Km,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKI, Ir, Hafidz, MM mengungkap pihaknya sudah siap melakukan Uji kelayakan dan DED untuk memenuhi Readines Criteria (RC).
“Oktober kita sudah lakukan FS dan DED, mudah-mudahan akhir tahun ini pihak balai sudah bisa lakukan tender kontruksinya,” ungkap Hafidz.
Teks : Elisa
Editor : Sarono PS