SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Aksi demo ribuan massa mahasiswa yang dilakukan sejak pagi, Selasa (24/09/2019), didepan Gedung DPRD Sumsel, akhirnya membubarkan diri secara tertib pada sore hari sekitar pukul 17.00 Wib. Yakni, setelah aksi massa ditemui langsung Ketua DPRD Sumsel sementara RA Anita Noeringhati bersama Wakil Ketua Giri Ramanda.
Aksi massa sempat diwarnai ricuh pada siang hari. Sejak massa mahasiswa memaksa masuk halaman Gedung DPRD Sumsel. Aksi dorong-dorong pagar pun terjadi. Aparat kepolisian telah berusaha membubarkan aksi massa dengan menyiramkan air ke massa mahasiswa serta melemparkan gas air mata, sehingga sejumlah massa mahasiswa mengalami perih di mata. Malah tak sedikit yang pingsan. Beredar kabar kalau sebanyak 25 mahasiswa/mahasiswi dirawat di RS Charitas. Dan ada 10 orang lagi dirawat di RS AK Gani. Malah, dalam aksi tersebut juga beredar kabar, bahwa ada mahasiswa yang meninggal dunia. Walaupun hal tersebut belum dapat dipastikan.
Usai prosesi pengucapan sumpah dan janji, RA Anita Noeringhati langsung tergerak untuk menemui massa mahasiswa yang telah sejak pagi hari menunggu di luar pagar gedung DPRD. Dengan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, Anita di dampingi Giri Ramanda menyambut baik tuntutan mahasiswa.
Ia sempat disoraki mahasiswa kala dirinya menyampaikan sebagai umat Islam tidak boleh terlalu yakin bahwa tuntutan massa ini akan disampaikan. “Insya Allah,” serunya. Namun massa berteriak, “Yakin !.”. Hingga akhirnya, Anita mengatakan, kalau pihaknya bersedia menandatangani petisi yang telah dibuat mahasiswa, sebagai wujud kesiapanya menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pusat. Sayangnya, petisi tersebut belum disiapkan. “Kalau sudah siap, silakan antar ke saya, saya tunggu,” kata Anita sembari menunjuk gedung dewan.
Adapun massa yang tergabung dari sembilan universitas yang ada di Palembang tersebut menyatakan lima tuntutan, yakni Tolak RUU KPK, tolak RUU KUHP, Tolak RUU Pertanahan, Tolak RUU Minerbaa dan adili koruptor seberat-beratnya. “Apa yang kalian suarakan akan jadi agenda kami di awal bertuhas ini. Semua akan kami sampaikan ke DPRRi. Apalagi, Kita ada perwakilan di pusat, dari Sumsel ada 12 orang yang duduk di DPR pusat,” sebut Anita.
Sementara bagi mahasiswa yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit, DPRD Sumsel akan bertanggung jawab. Giri Ramanda saat diwawancara menyatakan, kalau terlebih dulu mereka yang dirawat akan dilakukan investigasi. Apakah memang akibat aksi aparat ataukah akibat kelalain pribadi.
Kabag Operasi Polresta Palembang kompol Dodi Indra mengaku tidak tahu pasti ada berapa mahasiswa yang terluka. Menurutnya aparat telah bertindak sesuai prosedural. Dan pihaknya akan tetap mengamankan gedung DPRD Sumsel selasa malam hingga keesokan harinya. Total aparat yang terlibat pengamanan selanjutnya yakni sekitar 200 orang. (*)
Teks/editor: maya