Tiga Hari Ke Depan, Sumsel Akan Hujan Petir Disertai Angin Kencang

BMKG Ingatkan Aktifitas Badai Tropis Mitag Dan Potensi Asap Kiriman

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya aktivitas Badai Tropis Mitag di Laut Cina Selatan yang mempengaruhi intensitas hujan di tengah meningkatnya titik panas di Sumatera Selatan (Sumsel) serta berpeluang mengirimkan asap ke Kota Palembang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, Senin (30/09/2019) mengatakan, munculnya Badai Tropis Mitag di Laut Cina Selatan itu mengakibatkan adanya aliran massa udara menuju arah pusat tekanan rendah badai tersebut. “Akibatnya ada penurunan potensi dan intensitas hujan di wilayah Sumsel tiga hari ke depan,” ujar Beny.

Namun, menurut dia, kondisi hujan akibat faktor lokal atau awan konvektif akan tetap berpotensi di wilayah Sumsel, sebab kelembapan udara lapisan atas cukup memadai untuk pertumbuhan awan.

Dengan catatan, hujan yang akan terjadi hanya berlangsung sebentar, cenderung sporadis atau berbeda tiap tempat dan berpotensi menimbulkan petir disertai angin kencang.

Pada saat yang sama, kata dia, titik panas terindikasi Karhutla dengan tingkat kepercayaan 80 persen kembali menunjukkan peningkatan pasca hujan yang mengguyur Sumsel pekan lalu, akibatnya asap kiriman berpotensi terulang.

“Potensi asap kiriman ke Kota Palembang masih ada, asapnya kemungkinan besar dari arah Tenggara yakni Pampangan, Banyu Asin 1, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang dan Mesuji,” katanya.

Seperti Senin (30/09/2019) ini, cuaca asap kembali terpantau BMKG di Wilayah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, untungnya tidak mengganggu jarak pandang penerbangan. “Intensitas asap biasanya meningkat pada rentang pukul 04.00-07.00 WIB, karena labilitas udara stabil atau tidak ada massa udara yang naik pada saat itu,” kata Beny.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tidak membakar sampah rumah tangga maupun membakar lahan untuk pembukaan pertanian atau perkebunan, sebab udara akan terasa lebih terik pada siang hari akibat posisi matahari berada di garis khatulistiwa saat ini. (*)

Teks: antara

Editor: maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *