SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Ribuan massa tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Persatuan Driver Online Sumsel (PDOS), Angkutan Khusus Indonesia (ORASKI) menggelar orasi di kantor Gojek Palembang, Kamis (3/10/2019).
Dalam orasi tersebut, mereka menuntut penurunan insentif sebesar 50 persen dari PT Gojek Indonesia yang dilakukan secara sepihak pada 7 Oktober 2019. Oleh karena itu dinilai tidak begitu manusiawi.
“Memang Gojek pemberitahuan sudah dua bulan lalu, sementara driver melalui notifikasi dua hari kemarin oleh PT Gojek Indonesia,” kata koordinator aksi Hertanto Busroh didampingi tiga ketua umum organisasi ojek online lainnya.
Menurut penuturan sopir lainya, efek ini akan sangat luar biasa. Selain memangkas penghasilan 50 persen yang hanya habis membeli BBM, para driver juga banyak kelimpungan kesulitan membayar kredit kendaraan mobil yang sudah setengaj jalan. Ada baru setahun jalan, ada juga dua tahun.
Ia mengungkapkan kalau kasus yang sama juga sudah terjadi di Lampung dan Jakarta, justru memilih menutup perusahaan. Ini menjadi kesepakatan bersama antara driver dan perusahaan, jika diteruskan akan sama sama merugi.
Nah, Palembang ini menurutnya bakal menyusul jika tidak ada kesepakatan menguntungkan bersama. “Ya tinggal Grab saja nanti bisa bisa beroperasi, ” imbuhnya.
Menurut pantauan, mulai pukul 09.00 WIB massa mulai memadati kantor PT Gojek Indonesia yang terletak di Jalan Basuki Rahmat. Aparat kepolisian bersiaga ekstra ketat dalam mengamankan ini, hingga pukul 11:30 WIB kondisi di lapangan masih terkendali.
Teks : Iwan
Editor : Asih