Swarnanews.co.id-Baturaja, 06/10 /2019- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, akan menambah dua posko pemadam guna menanggulangi musibah kebakaran di wilayah itu.
“Penambahan posko pemadam kebakaran ini rencananya akan direalisasikan tahun depan,” kata Kepala DPKP Ogan Komering Ulu (OKU), Aminelson di Baturaja, Minggu.
Dia mengemukakan, posko pemadam tersebut akan dibangun di Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kedaton Peninjauan Raya.
Penambahan dua posko yang dilakukan secara bertahap ini dilengkapi dengan armada dan sarana prasarana pemadam kebakaran.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengajukan bantuan kendaraan rescue kepada Pemerintah DKI Jakarta agar lebih maksimal dalam memadamkan api kebakaran permukiman penduduk ataupun musibah karhutla.
“Bantuan kendaraan ini sama seperti yang didapat oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Oleh sebab itu, kami juga akan mengajukan bantuan armada yang sama,” kata dia.
Sementara itu, Kasi Operasional dan Investigasi DPKP OKU, Andi Alamsyah sebelumnya mengaku selama musim kemarau panjang tahun ini pihaknya mencatat 35 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah ini.
“35 kasus kebakaran yang terjadi sejak Juli hingga September tahun ini merupakan peristiwa karhutla,” katanya.
Dia mengemukakan, 35 titik kebakaran hutan dan lahan ini terjadi di 13 kecamatan yang tersebar di Kabupaten OKU di kawasan lahan pertanian dan perkebunan milik warga di wilayah itu.
“Kasus kebakaran tertinggi berada di Kecamatan Lubuk Batang yaitu sebanyak 11 titik api dan Baturaja Timur 10 titik api,” ungkapnya.
Menurut dia, faktor penyebab terjadinya karhutla adalah ketidaksengajaan warga yang membuang puntung rokok di lahan kering hingga menimbulkan kebakaran.
“Oleh sebab itu kami selalu siaga dan segera ke lapangan jika ada laporan karhutla untuk memadamkan api sehingga tidak menyebar luas sampai menimbulkan kabut asap,” tegasnya.
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat di Kabupaten OKU tidak membakar hutan untuk membuka lahan pertanian guna mencegah karhutla.
“Apalagi kondisi cuaca seperti sekarang ini sangat rentan menimbulkan titik api akibat lahan kering yang mudah terbakar,” ujarnya.
Teks/Editor: Antara/Asih