Oleh : Lintang Nirasmara
Mahasiswi Politeknik Statistika STIS Jakarta
SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA | Hampir seluruh wilayah pesisir Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya Rumput Laut, dimana penyebarannya berada hampir di seluruh penjuru tanah air. Rumput laut atau yang sering dikenal dengan istilah algae merupakan komoditas perikanan unggulan yang memiliki nilai strategis bagi ekspor Indonesia. Adapun dari 782 jenis yang tumbuh di laut Indonesia, 38 jenis alga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat tradisional, dan kosmetik tradisional seperti bedak dan lotion penyegar.
Menurut Badan Pusat statistik (BPS), jumlah ekspor rumput laut dan ganggang pada periode Januari-Juli sebesar 100,03 ribu ton. Dimana jumlah ekspor paling besar dikirim ke negara China sebesar 80,57% dari total ekspor rumput laut dan ganggang lainnya. Sayangnya, sekitar 80 persen ekspor rumput laut didominasi oleh produk bahan mentah atau berupa rumput laut kering. Padahal pengembangan industri rumput laut juga dapat menghasilkan sekitar 500 jenis produk turunan yang dikelompokkan menjadi pangan, pakan, pupuk, dan produk baik berupa produk farmasi maupun produk kosmetik.
Selain itu, potensi produksi rumput laut Indonesia masih belum tergarap maksimal. Sebab, tercatat luas laut Indonesia hampir dua pertiga dari luas Indonesia. Dimana jika setiap hektare bisa dimanfaatkan dengan baik, maka produksi rumput laut Indonesia akan jauh lebih banyak.
Pengembangan Industri Rumput Laut
Rumput laut, selain sebagai sumber pangan, juga dapat berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan masyarakat khususnya di wilayah pesisir Indonesia. Penduduk Indonesia memerlukan pangan protein, karbohidrat dan serat dalam jumlah yang besar. Hal inilah yang mendasari agar rumput laut dapat dikembangkan secara luas. Disisi lain, pengembangan industri rumput laut dapat membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat pesisir yang jumlahnya mencapai 32% dari total penduduk miskin di Indonesia. Dimana jika dilihat dari data BPS, sekitar 7,87 juta jiwa dari total penduduk miskin nasional menggantungkan hidupnya di laut. Mereka tersebar di 10.666 pesisir yang berada di 300 dari total 524 kabupaten dan kota se-Indonesia.
Sebagai salah satu komoditas perikanan unggulan, rumput laut termasuk komoditi yang dapat diperbaharui (renewable resources) dengan keragaman jenis yang tumbuh di perairan laut Indonesia. Budidaya rumput laut termasuk salah satu usaha potensial yang dapat dilakukan masyarakat, selain teknologinya yang sederhana dan masa produksi relative singkat yaitu sekitar 45 hari, industri rumput laut juga memiliki pangsa pasar yang cukup besar.
Optimalisasi industri rumput laut perlu segera didorong dengan membangun hulu hingga hilir dengan didukung pusat pengembangan dan penelitian yang kuat. Semua instansi pemerintah maupun swasta di sektor perikanan dan kelautan perlu berkolaborasi untuk mengembangkan inovasi di industri rumput laut.
Usaha-usaha dalam pengembangan industri rumput laut dapat dilakukan dalam skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), koperasi maupun skala besar. Tentu hal ini dapat memberdayakan kehidupan masyarakat terutama di wilayah pesisir. Potensi tersebut akan dapat dioptimalkan apabila Indonesia mengembangkan rumput laut dengan cara budidaya yang baik (Good Aquaculture Practices). Di sisi lain, peluang pasar rumput laut baik sebagai bahan baku maupun hasil olahan hingga produk akhir cukup besar di dalam maupun luar negeri. Pengembangan dan pemanfaat rumput laut Indonesia sekaligus sebagai lokomotif dalam penciptaan lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat, pendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Peraturan Presiden No 33 Tahun 2019
Sebagai upaya mewujudkan pemanfaatan sumberdaya alam komoditi rumput laut, diperlukan strategi pengembangan industri rumput laut yang mandiri, bersaing dan berkelanjutan.
Pemerintah menunjukkan langkah serius dalam mengembangkan industri rumput laut, salah satunya yaitu dengan terbitnya Perpres nomor 33 Tahun 2019 tentang Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun 2018-2021. Pengembangan tersebut dilakukan untuk membantu menumbuhkan ekonomi masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir dimana salah satu pertimbangannya yaitu kesejahteraan petani rumput laut. Selain itu, diharapkan roadmap ini bisa menjadi pedoman bagi kementrian, Lembaga, pemerintah daerah, dan asosiasi lainnya dalam mengembangkan industri rumput laut nasional.
Demi menunjang roadmap tersebut, beberapa startegi telah disiapkan oleh pemerintah, di antaranya memberikan insentif agar perusahaan bersedia meningkatkan kapasitas industrinya. Kemudian meningkatkan kompetisi dibidang rumput laut agar produknya bisa terjual dan pencarian rumput laut melalui program 5P yaitu Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi dan Produk Kosmetik. Dimana program ini dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini dan di masa mendatang.