Kemenristekdikti Targetkan 400 Ribu Penerima KIP Kuliah Tahun Depan

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA | Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menargetkan 400 ribu orang penerima baru Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada tahun 2020.

“Pada tahun 2020 kami targetkan 400.000 penerima baru atau total 800.000 pada tahun 2020 untuk keseluruhannya baru dan yang sudah berjalan,” ujar Nasir usai penayangan 10 film dokumenter inspiratif Bidikmisi di Jakarta, Minggu (13/10/2019).

Bidikmisi atau beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu namun memiliki prestasi akan berganti nama menjadi KIP Kuliah mulai 2020. Program tersebut merupakan janji politik Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Menristekdikti menambahkan target jumlah penerima KIP Kuliah hingga lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo ke depan sebanyak dua juta beasiswa. Pihaknya menargetkan penerima paling banyak berasal dari daerah terluar, terdepan dan tertinggal, Papua dan Papua Barat.

“Kalau dua juta anak ini bisa menginspirasi maka, target tujuan pembangunan berkelanjutan akan tercapai.”

Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti ikut serta dalam nonton bersama 10 kisah inspiratif penerima Bidikmisi. Dia berharap film Bidikmisi tersebut dapat mendorong keinginan masyarakat dari kalangan kurang mampu untuk semangat berkuliah, karena negara hadir melalui KIP Kuliah yang dimulai tahun depan.

Proses seleksi film tersebut telah melalui beragam tahapan panjang, mulai dari seleksi sekitar 120 proposal film dokumenter yang diterima, dilanjutkan dengan tahap wawancara wawancara oleh Riri Riza (Sutradara), Gerzon Ayawaila (Sutradara), Meuthia Ganie (Sosiolog), dan Neni Herlina (Kasubbag Layanan Informasi Ditjen Belmawa).

Setelah melakukan proses produksi dan pengawasan konten dan kualitas, ke-10 film itu kembali dinilai oleh juri yang terdiri dari Prof Rina Indiastuti (Plt Sesditjen Belmawa), Riri Riza (Sutradara) dan Christine Hakim (Aktris dan Produser Film), untuk memilih tiga terbaik. Sebanyak 10 cerita itu dikemas menjadi 70 menit dalam satu kesatuan antologi film dokumenter. (*)

Teks: antara
Editor: maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *