Oleh : Ratna Yunita Setiyani S, M.Psi., Psikolog
Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, Sekretaris IPK Wilayah DIY
SWARNANEWS.CO.ID | IPK Wilayah DIY bekerjasama dengan IPK Indonesia Pusat dan Sleman City Hall menggelar peringatan Hari Kesehatan JIwa Sedunia. HKJS diperingati setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. Namun karena satu dan lain hal, hal ini baru diperingati pada tanggal 12 Oktober 2019 di Sleman City Hall. Acara ini turut mengundang Wakil Bupati Sleman Ibu Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes., dengan dua pembicara yang mengambil Tema Mencegah Bunuh Diri Pada Masyarakat.
Kedua pembiacra tersebut adalah Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ yang melihat dari sisi psikiatri dan Dr. Suzie Handajani, MA sebagai nara sumber yang melihat dari sisi budaya. Satu lagi dihadirkan pembicara dari kalangan Psikolog, Dewi Praba, M.A., Psikolog yang merupakan Psikolog Puskesmas Sleman.
Kegiatan HKJS dikemas dalam bentuk talkshow dengan panduan moderator Ardian Praptomojati, M.A., Psikolog. Rawuh juga dalam acara Ketua IPK Wilayah DIY, Ibu Dr. Siti Urbayatun, M.Si., Psikolog.
Sebelum acara dimulai para peserta seminar diberi pertunjukan tarian Wira Pertiwi. Pemerintah Kabupaten Sleman sangat peduli dengan kesehatan jiwa. Dibuktikan dengan adanya pelayanan psikolog di Puskesmas, Puskesmas Ramah Remaja dan Dinas Siaga Sehat Jiwa. Itulah sebabnya IPK Indonesia Wilayah DIY memilih Kabupaten Sleman sebagai lokasi puncak peringatan HKJS tahun ini. Untuk mendukung acara ini Ibu Wakil Bupati Sleman berkenan untuk menjadi Keynote Speaker seminar.
Tidak ketinggalan pula sejumlah pejabat menunjukkan kepedulian dengan menyumbangkan sebuah tarian untuk membuka acara. Tarian ini menggambarkan prajurit perempuan yang sedang berlatih perang.
IPK Indonesia Wilayah DIY, tetap berusaha ramah dan peduli dengan kearifan local kita. Hal ini dimaksudkan untuk ikut melestarikan budaya daerah, salah satunya budaya Jawa Ngayogyakarta.
Bicara konteks tema HKJS, dalam sepekan pada rentang minggu terahir bulan September, telah terjadi tiga peristiwa bunuh diri di tiga tempat, Gamping, Sleman dan Turi. Kondisi yang sangat memprihatinkan dan berada dekat dengan kita. Indonesia darurat kasus bunuh diri karena semakin lama semakin meningkat. Indonesia mencatat di sepanjang rentang Mei 2016 sampai Desember 2018 saja, tercatat 20 kasus bunuh diri mahasiswa. Lebih spesifik lagi, sebanyak 6,9 persen mahasiswa Yogyakarta punya pemikiran bunuh diri. Menilik pada kasus di luar negeri, Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Australia adalah negara dengan angka bunuh diri tertinggi sedunia (Into The Light). Di Jepang, 250 anak dan remaja tewas di sepanjang 2016-2017.
Kasus Inggris terjadi sekitar 95 angka bunuh diri pada mahasiswa di rentang tahun yang sama. Begitu tingginya kasus bunuh diri terjadi di hampir seluruh negara, mengundang keprihatinan dari WHO yang sebelumnya memperkirakan depresi sebagai pembunuh nomer dua dunia setelah penyakit-penyakit degenerative.
Bunuh diri adalah salah satu efek dari adanya depresi, dan ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, tema besar Hari Kesehatan jiwa sedunia dipusatkan pada suicide prevention, bagaimana kepedulian kita untuk mencegah bunuh diri. Seminar ini merupakan rangkaian acara dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2019. Tema untuk seminar ini adalah “Mencegah Bunuh Diri Pada Masyarakat”.
Tujuan dari diselenggrakannya acara ini adalah untuk mengajak masyarakat peduli terhadap penderitaan orang lain dengan bersama-sama berupaya mencegah bunuh diri. Harapan diselenggarannya acara ini adalah setelah materi yang di sampaikkan dalam Seminar Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) ini Masyarakat yang ada di wilayah DIY memiliki pengetahuan tentang pencegahan bunuh diri dan pengetahuan terhadap layanan profesi psikologi yang ada di wilayah DIY.
Untuk itu acara ini turut juga mengundang Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pimpinan Perguruan Tinggi, Sekolah, serta Puskesmas dan terbuka untuk masyarakat umum mulai dari pelajar dan mahasiswa serta IRT bahkan hingga karyawan dan masyarakat umum lainnya Mengapa? karena mereka semua merupakan lembaga dan individu yang memiliki andil penting dalam upaya pencegahan bunuh diri menuju Indonesia Sehat Jiwa. Acara perayaan HKJS DIY ini diketuai oleh Bu Oneng Nawaningrum, MA., Psikolog dan dibantu oleh Bu Ratna Yunita Setiyanis S, M.Psi., Psikolog.
Memeriahkan pembukaan HKJS di Sleman City Hall 12 Oktober 2019 yang lalu adalah penari. Dra Shavitri Nurmala Dewi, M.A. (Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kab. Sleman), Irawati Palupi Dewi, S.E., M.Sc., M.T (BKAD Kab. Sleman) Winidyari Annisa Sari, S.H. (BKAD Kab. Sleman) R.A. Prima Waalani, M.Kes., Psi. (Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sleman).
Editor : Sarono PS