SWARNANEWS.CO.ID, INDRALAYA |Sebagai hasil seni kerajinan yang banyak digemari masyarakat, kain tenun songket memang sangat indah. Wajar bila kain ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Baik yang bermukim di Palembang Sumatera Selatan maupun daerah-daerah lain di Indonesia.
“Sebagai wanita, sejak kecil saya memang tertarik keindahan kain songket,” ujar wanita bernama asli Neli Eponi, SPd ini ketika disambangi rumahnya di Indralaya, Senin (21/10/2019).
Ibu kelahiran Benawa Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten OKI ini dan istri dari Sarono P Sasmito ini mengemukakan, ketertarikan itulah yang menjadikannya tergerak untuk terus mempelajari tentang kain songket dan seluk beluknya dari para pengrajin di Ogan Ilir. Baik dengan mendatangi para pengrajin di kawasan Kecamatan Pemulutan maupun para pengrajin di dekat tempat tinggalnya di Indralaya. Saat itu dia pelajari semua hal tentang songket, baik itu motif, benang, corak hingga perpaduan warnanya.
Aneka corak songket
Dari situ kemudian wanita lulusan FKIP Biologi Universitas Sriwijaya (Unsri) ini sering meng-upload songket-songket yang dia kenakan saat berbagai acara di KPU Kabupaten Ogan Ilir di media social baik Fb , Instagram dan lainnya.
Di luar dugaan, katanya berbagai kain songket yang dia tampilkan di medsos itu ternyata banyak diminati para pengguna medsos dan memesannya untuk membeli. Berawal dari situlah, di sela-sela waktu lowong kesibukan kerjanya sebagai penyelenggara pemilu dia mulai melayani pembelian kain songket secara online saat itu.
Awalnya memang terbatas dari para sahabat di medsos yang memesan. Baik yang bermukim di Palembang dan sekitarnya. Tetapi ternyata permintaan pemesanan itu makin mengalir bukan hanya dari Palembang tapi kemudian datang dari berbagai kota lain di Indonesia. Baik itu dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya Batam, Medan, Bengkulu, Jambi, Lubuklinggau, Prabumulih, Muaraenim, Pagaralam, Lahat, Nias dan berbagai kota lain di Indonesia.
“Lebih fantastisnya saya juga pernah melayani pemesanan konsumen dari Belgia,” ujar perempuan yang dikenal memiliki naluri bisnis sejak kuliah di Unsri dulu itu.
Lebih kurang tiga tahun menjalani bisnis ini, menurut ibu dari Hidayati Fadhilah, S.Tr.Keb dan M Harits (mahasiswa Fakultas Hukum Unsri) serta Ahmad Najih Ainain (santri Madrasah Aliyah Ponpes al-Ittifaqqiah) ini, alhamdulillah belum pernah ada komplain dari para pelanggan yang membeli songketnya. Bahkan rata-rata menyatakan surprise karena kainnya bagus-bagus, begitu kata pelanggannya.
Saat ditanya mengenai omzet penjualan, saat ini perbulannnya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sedangkan cara pemasaran yang dia lakukan makin beragam perpaduan dengan melalui media online sampai dengan jemput bola membawa sampel-sampel kain songket ke calon pelanggan. Baik itu dilakukan face to face ke kantor-kantor, sekolah, perguruan tinggi dan lokasi lainnnya.
Hal yang menjadikan produk Neli songket diminati adalah karena dari segi kualitasnya sangat terjaga tapi dari segi harga lebih miring dibandingkan kalau harus membeli produk songket tersebut di butik-butik atau pasar. Untuk pembelian songket tertentu dengan corak dan warna aneka ragam biasanya dia jual dengan kisaran harga Rp1.600.000 hingga Rp2.000.000 dan tergantung warna, corak hingga motifnya. Ada juga yang harganya sampai Rp2,5 juta hingga Rp3 juta tergantung jenis benangnya.
“Dengan harga itu konsumen sudah dapat kain songket sudah dijahit, dapat kotak atau tabung. Jadi tinggal pakai,” ujarnya.
Dengan berjibaku melakukan penjualan songket tersebut, tambah wanita yang saat ini mengajar Biologi di Madrasah Aliyah Ponpes al-Ittifaqiah Indralaya ini alhamdulillah rezeki terus mengalir penuh keberkahan. Sedangkan bagi pembaca yang berminat untuk membeli kain songket silahkan kontak langsung melalui nomor WA 08127985564. Berbagai corak dan motif songket tersedia.
Teks/Editor: Tim