SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Para prajurit di lingkungan Komando Resor Militer (Korem) Garuda Dempo (Gapo), keluarga besar perusahaan Sinar Mas dan warga dan pengurus Wilayah Rabitah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdhatul Ulama Sumatera Selatan menggelar solat memohon turun hujan (Istisqo) di Lapangan Ponpes Aulia Cendekia Palembang, Selasa (15/10/2019).
Hadir pada kesempatan itu Danrem Gapo Kol Arh Sonny Septiono, Pihak Sinarmas yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Iwan Setiawan, Kepala BNPD Sumsel H Iriansyah SSos, SKM MKes, Pimpinan Ponpes Aulia Cendekia Ustad Syamsuddin yang mewakili Ustad Hendra Zainuddin yang sedang dinas luar,
Acara solat istisqo yang diimami ustd Syaifullah. Sebelumnya dilakukan sambutan oleh Danrem Gapo Kol Arh Sonny Septiono. Pada waktu itu Sonny mengemukakan, untuk kesekian kalinya kita melakukan solat Istisqo ini.
“Kita berharap usai solat Istisqo ini akan turun hujan,” katanya.
Sebab menurut dia, setelah hujan pertama beberapa waktu lalu sampai hari ini lebih 15 hari belum turun hujan lagi. Kondisi itu menjadikan hotspot bertambah lagi. Sebab kebakaran hutan dan lahan terjadi lagi di berbagai lokasi.
Untuk menanggulangi hal itu, tambahnya anggota TNI, Polri, Tagana serta berbagai pihak lain terus berjibaku untuk memadamkan api. Kita juga dibantu oleh PT Sinarmas dengan mengoperasikan 5 helikopter terus berpatroli dan melakukan pemadaman dengan waterbombing.
Namun karena luasnya wilayah maka upaya pemadaman tak bisa memadamkan semuanya. Untuk itu mari kita brdoa secara khusyuk agar diijabah. Sebab di wilayah Sumatera hanya Sumsel yang agak terlambat. Untuk itu kita dorong dengan doa. Sebanyak 1.512 orang pasukan memang telah kita gelar. Tetapi tanpa pertolongan Allah maka akan sulit mengatasi kebakaran hutan dan lahan itu.
Untuk itu pihaknya juga mengharapkan agar masyarakat benar-benar Umenghindarkan membakar lahan. Sebab akibatnya sangat fatal hingga kini kita dikepung asap, anak-anak tidak bisa bersekolah serta banyak di antara kita yang terkena ISPA.
Sementara Ustad Syamsudin sebagai khotib mengajak kita semua pandai bersyukur. Jika kita selalu bersyukur maka akan ditambah kenikmatan itu. Maka jika tak bersyukur maka siksaan Allah sangat pedih.
Selain itu dia juga mengajak jamaah untuk menghindarkan dari sikap sombong karena semuanya milik Allah SWT. Sikap sombong yang pertama kali adalah Iblis yang merasa lebih mulia dari Adam AS yang diciptakan dari tanah sedangkan Iblis dari api kemudian dia terusir dari surga.
Kita juga selalu banyak melakukan dosa oleh karena itu dianjurkan untuk selalu beristighfar. Nabi kita selalu baca istighfar 70 kali sampai 100 kali. Sementara kita yang penuh dosa sangat jarang membaca istighfar.
Sementara itu Ketua APHI Iwan Setiawan menambahkan, kondisi karhutla sekarang sudah bergeser ke wilayah Sumatera bagian selatan. Diperkirakan ancaman karhutla di Sumsel masih akan berlanjut sampai bulan November 2019 yang akan datang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut APP Sinar Mas bekerjasama dengan seluruh jajaran pemerintah daerah, BPBD, kepolisian, Danrem dan perangkat desa setempat, menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan karhutla di wilayah Sumsel.
Saat ini APP Sinarmas telah mengerahkan 5 Helikopter ke OKI dan 656 tenaga PMK untuk Sumsel dan angka ini masih bertambah jika dibutuhkan.
Selain upaya pemadaman di lapangan, bekerjasama dengan asosiasi APHI dan GAPKI, APP Sinarmas juga berpartisipasi dalam acara sholat istisqo serentak yang diinisiasi oleh MUI Sumsel pada hari ini, Selasa 15 Oktober 2019 ini.
Teks/Editor: Sarono PS