SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA | Jaman cepat sekali berubah, tidak perlu menunggu ratusan tahun untuk merasakannya. Teknologi pada Generasi X, Y, dan sebelumnya terlihat sangat berbeda dengan Generasi Z. Hal yang biasanya cukup memakan waktu dan upaya lebih kini sudah dengan sangat cepat dan mudah bisa diselesaikan. Tidak hanya sosial perkembangan teknologi juga mempengaruhi bidang ekonomi, salah satunya adalah industri.
Pertanyaan besar muncul apakah semua akan serba otomatis di masa yang akan datang, akankah profesi di masa depan digantikan robot, sehingga menyebabkan lapangan pekerjaan semakin turun. Di sisi lain, sebanyak 17 juta pekerjaan baru di berbagai industri Indonesia akan muncul pada tahun 2025 (Kompas.com, April 2019). Sebagai pelaku industri masa depan, sebaiknya Generasi Z sudah memiliki visi dan mulai merancang karier agar visi tersebut dapat diraih. Kuncinya adalah penguasaan ilmu pada bidang bisnis dan teknologi.
Prof. Dr. Djisman Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya menjelaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut membawa beragam peluang serta tantangan baru yang harus siap dihadapi. Karena itu, Prasetiya Mulya mengedepankan kolaborasi science, teknologi dan kewirausahaan untuk berkembang dalam era industri yang terus berubah ini. “Pengusaha muda sangat berpeluang meraih kesempatan bisnis di era 4.0, terutama pada sektor-sektor berbasis teknologi digital. Pengusaha muda yang bertalenta, kreatif dan inovatif akan diuntungkan oleh adanya gelombang revolusi industri,” jelas Prof. Djisman.
Untuk menjawab kebutuhan ini, Universitas Prasetiya Mulya menghadirkan Info Session di Kota Palembang, tepatnya di Alts Hotel, 2 November 2019. Seminar Prospek Karier Generasi Z yang dibawakan oleh Dr. Zaki Saptari Saldi selaku Kepala Program Studi S1 Product Design Engineering memberikan gambaran yang lebih luas mengenai berbagai profesi yang akan berkembang di masa depan bagi para calon mahasiswa dan orang tua. Dalam kesempatan ini, disajikan juga talkshow inspiratif bersama Joy Josephine Sutrisno (Business Development Specialist, Tokopedia) sebagai Alumnus S1 dan Lakeshia Erino – S1 Food Business Technology (Runner Up, Food Science in Action (FSIA) 2019 by Institute of Food Technologist (IFT) sebagai mahasiswa aktif. Selain itu, peserta juga dapat mengikuti konseling peminatan program studi dengan dosen pengajar, showcase produk inovasi mahasiswa, info beasiswa, hingga pendaftaran untuk tes seleksi masuk S1.
Universitas Prasetiya Mulya membantu para generasi muda untuk menemukan dan membangun masa depannya sejak duduk di bangku perkuliahan. “Proses pembelajaran pada program S1 menekankan pada eksplorasi inovatif yang akan menghasilkan ide dan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sini, kurikulum didesain sesuai dengan perkembangan industri dan bisnis terkini, dan menariknya kolaborasi menjadi unsur penting dalam perkuliahan, baik antar ilmu maupun dengan pihak industri,” jelas Dr. Zaki.
Universitas Prasetiya Mulya yang berdiri sejak 1982 terus adaptif dan saat ini memiliki School of Business and Economics serta School of Applied STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) yang masing-masing memiliki beragam program studi yang mampu mengakomodir minat dari peserta didik. School of Business and Economics terdiri dari 8 program studi S1 (Accounting, Branding, Business, Business Economics, Event, Finance and Banking, Hospitality Business dan International Business Law) dan 4 program studi S2 (MM Regular, MM Business Management, MM Strategic Management dan MM New Ventures Innovation) sedangkan School of Applied STEM yang lebih berfokus pada ilmu teknik memiliki 6 program studi S1 (Business Mathematics, Computer Systems Engineering, Software Engineering, Renewable Energy Engineering, Food Business Technology dan Product Design Engineering). (*)
Teks: rilis
Editor: maya