SWARNANEWS.CO.ID, BENGKULU | Climber Sumatra Selatan M Hinayah gagal memenuhi target meraih medali emas di nomor Speed World Record Perorangan Putra Porwil Sumatra X 2019 Bengkulu, Minggu (03/11). Tampil di final, Hinayah tak mampu menyelesaikan perlombaan.
Hinayah melaju mulus hingga babak final. Di final Hinayah bersaing dengan wakil tuan rumah Bengkulu, Rizki Andika. Sama-sama melakukan start bagus, kedua climber melaju mulus menuju puncak. Namun sayang kurang lebih satu meter jelang puncak, Hinayah sedikit terpeleset sehingga tertinggal dari Rizki yang akhirnya finis dengan catatan waktu 6,06 detik. Bahkan meski sampai ke puncak, Hinayah gagal menyentuh tombol timer.
Satu wakil Sumsel lainnya Wira Hutanianto gagal menyumbang medali tambahan. Setelah gagal melaju ke final karena dikalahkan Rizki Andika di semifinal, di perebutan peringkat III pun Wira gagal setelah melakukan false start. Medali perunggu pun jatuh ke climber Bangka Belitung, Ismail Hambali.
“Kecewa ada. Tapi saya nilai dalam pertandingan menang kalah sudah biasa. Yang penting saya sudah berusaha maksimal tadi. Hanya saja memang ada faktor kurang fokus sehingga terpeleset tadi,” ujar Hinayah ditemui usai pertandingan di venue panjat tebing kawasan Stadion Semarak, Sawah Lebar, Bengkulu.
Diakui Hinayah, reputasinya sebagai peraih medali emas Asian Games 2018 tidak pernah dijadikannya beban ketika turun berkompetisi.
“Gak pernah dijadikan beban, justru dijadikan semangat. Karena memang di setiap pertandingan itu berbeda, tidak bisa disamakan. Di speed ini selain skill, kecepatan, juga dibutuhkan fokus,” tuturnya.
Manajer Cabor Panjat Tebing di Porwil Sumatra X yang juga Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengatakan, meski tidak berhasil menyumbangkan medali emas, namun tambahan 1 perak dan 1 perunggu merupakan hasil yang tidak buruk. Bahkan meski hanya meraih medali perak, namun Hinayah dipastikan menggenggam tiket PON 2020.
“Panjat tebing Sumsel sudah dapat 2 tiket PON 2020 dari Lead Perorangan Putra atas nama Alimin Nurdin dan hari ini Hinayah di Speed World Record. Meski gagal dapat emas tapi luar biasa sebenarnya, karena di semifinal ada dua wakil Sumsel,” tutur Beni. (*)
Teks: rilis
Editor: maya