SWARNANEW3S.CO.ID, JAKARTA |Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah RI langsung tancap gas di awal November 2019. Lembaga ini memulai kegiatan dengan membawa beberapa investor dari manca negara datang berinvestasi di Indonesia.
Wakil Ketua Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah RI Jerry Lumelle mengungkapkan, kedatangan investor untuk membicarakan secara serius rencana mereka berinvestasi di Indonesia. “Awal November ini, ada dua proyek besar yang dilirik investor. Yaitu pembangunan kilang minyak dan proyek mobil listrik,”kata Jerry di Jakarta Kamis lalu (7/11/2019).
Untuk memuluskan pembangunan kilang minyak, Jerry menghimpun para investor tersebut dalam satu wadah konsorsium. Ini diyakini lebih memudahkan upaya melakukan koordinasi dan komunikasi terhadap investor.
“Investor yang berminat membangun kilang minyak dari pihak ILDC yang kantor pusatnya di Perancis. Perwakilannya yang datang diwakili oleh ILDC Vietnam. Mereka ini adalah KM Petro Corporation dari Amerika dan Indonesia khususnya,”terang Jerry.
Dan pada hari Kamis itu juga, lanjut Jerry, telah dilakukan penandatanganan joint venture terkait pembangunan kilang minyak. Penandatanganan joint venture menjadi bukti keseriusan investor untuk mewujudkan proyek ini.
Selain pembangunan kilang minyak, proyek mobil listrik juga segera terwujud. Pada hari Kamis lalu (7/11/2019), Jerry bersama owner pabrik mobil listrik gabungan investor China-Amerika telah melakukan presentasi produk mobil listrik di Jakarta. Persentasi hari itu dihadiri oleh beberapa pengusaha bus umum dan bus wisata, termasuk juga beberapa BUMN turut hadir.
“Alhamdulillah, dari hasil presentasi tersebut akan di awali pembuatan pabrik rakitan bus listrik di Indonesia. Ini dilakukan guna memenuhi kriteria regulasi yang disyaratkan pemerintah yaitu minimum 40 % komponen bus raw materialnya berasal dari Indonesia,”terang Jerry.
Melalui proyek investasi yang di bawahi Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah RI, Jerry menegaskan akan menciptakan lapangan kerja yang banyak di dalam negeri. Tenaga kerja lokal akan terserap demi mengurangi tingkat pengangguran. Dan terwujudnya mega proyek ini, pertanda semakin terjaminnya iklim investasi di Indonesia, baik secara regulasi maupun pelayanan.
“Proyek ini bagian kebutuhan prioritas dalam negeri. Hari Kamis itu, 7 November 2019, menjadi momentum bersejarah untuk dunia investasi Indonesia,”tandas Jerry dengan wajah semringah. **
Kontributor: Fritsam
Editor: Sarono PS