Swarnanews.co.id-PRABUMULIH | Kontingan Musi Banyuasin ( Muba) berhasil mengawinkan medali emas dari nomor speed classic perorangan putra dan putri, cabang olahraga Panjat Dinding pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Prabumulih, di venue Panjat Dinding Prabu Jaya, Rabu (20/11) malam.
Untuk nomor speed classic perorangan putra, medali emas Muba diraih M Fajri Novriansyah, dan medali emas putri oleh Reni Indri Heriyani.
Tak hanya itu, untuk nomor speed classic campuran, pasangan atlet Muba atas nama M Fajri Novriansyah bersama Sulandari Eka Mersi, kembali merebut medali emas.
Selain mendapatkan medali emas, Muba juga merebut perak dari speed classic perorangan putri, atas nama Sulandari Eka Mersi. Kemudian, untuk nomor boulder beregu putra, Muba mengambil medali perunggu lewat M Fajri Novriansyah, M Amin Rais, Ilham Musodik dan M Alex Nayoan.
Pada hari yang sama saat pembukaan cabor Panjat Tebing, Wakil Bupati Muba Beni Hernedi selaku Ketua FPTI Sumsel menyatakan, bahwa pada Porprov XII Prabumulih ini, cabor panjat tebing memperebutkan 23 medali emas.
“Porprov ini juga merupakan ajang pembinaan bagi atlet Sumsel. Karena usia pesertanya dibatasi, maksimum 21 tahun. Namun, acara ini tak akan sukses tanpa bantuan dari semua pihak, terkhusus untuk Wali Kota Prabumulih,” kata dia.
Beni juga menyampaikan, ada informasi penting bagi Wali Kota Prabumulih, bahwa panjat tebing ini sudah dilombakan di olimpiade. Terkait venue panjat tebing di Prabumulih, memang sudah layak untuk dijadikan tempat pelatihan atlet panjat tebing di sumsel.
“Sebagai informasi juga, bahwa panjat tebing sumsel mendapat lima tiket untuk PON Papua 2020 mendatang. Sumsel berhasil menorehkan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu pada Porwil Bengkulu belum lama ini,” ungkap Wakil Bupati Muba itu.
Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya menuturkan, sebagai tuan rumah pihaknya berusaha sekuat tenaga agar kabupaten/kota itu bisa dilayani semua. Jika ada masalah atau keluhan dari peserta, maka akan langsung ditegur.
Ridho mengungkapkan, bahwa pola sekarang berubah, kalau dulu tidak sanggup jadi tuan rumah maka pindah ke Palembang. Tapi sekarang kalau ada kekurangan di daerah, maka provinsi akan melenggkapi. Jadi kalau kabupaten bergantian jadi tuan rumah, maka setiap atlet kabupaten bisa latihan di daerah masing-masing.
“Makanya, kalah menang biasa. Saya sudah bicara dengan kepala daerah, jangan terlalu bersaing. Karena sebenarnya ini menjadi ajang evaluasi dan pembinaan,” ungkap dia.
Ridho juga mengatakan akan memajukan cabor panjat tebing di Kota Nanas ini, dan telah memiliki fasilitas panjat tebing sendiri.
“Venue ini sengaja ditempatkan di area Prabu Jaya. Karena di lokasi ini biasanya digunakan untuk senam pagi,” paparnya.
Sementara, Presiden Juri cabor Panjat Dinding, Rusman Afandi mengatakan, untuk Rabu (20/11) ini sudah menyelesaikan 6 nomor pertandingan, yakni lead kelompok umur 14 putra dan putri, speed klasik putra dan putri, speed klasik beregu campuran, dan boulder tim putra.
Untuk teknis penilaian lanjut Rusman, telah disiapkan juri pada tiap kategori. Seperti juri kategori combinated Reni Mayasari, juri kategori Lead Retno Ningtyas, juri Boulder Zool, dan juri kategori Speed Adi Saputra, serta untuk Cheff Route Setter Karsono.
“Dari nomor yang dipertandingan, peraih medalinya Kontingen Muba mendapat 3 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Kota Palembang 1 emas dan 2 perak. Kemudian kontingen Muara Enim 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu, Lahat 1 emas, Baturaja 1 perak dan, dan Kabupaten Empat Lawang 1 perak,” tandas Rusman.
Teks : Ril/Malaka
Editor : Asih