Swarnanews.co.id-Palembang, 24/11 (ANTARA) – Provinsi Sumatera Selatan membutuhkan anggaran dana senilai Rp10,69 triliun untuk membangun enam proyek infrastruktur jalan pada 2020.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Minggu, mengatakan biaya pengerjaan proyek infrastruktur itu akan bersumber baik dari APBD Provinsi maupun APBN 2020.
“Fokusnya tahun depan adalah pengerjaan infrastruktur baik jalan maupun jembatan, kami sudah mengajukan usulan tersebut ke pusat melalui Komisi V DPR RI,” kata dia.
Deru mengatakan salah satu kebutuhan infrastruktur yang mendesak adalah pembangunan jalan akses Jembatan Musi IV di Kota Palembang.
Ia mengatakan untuk membangun jalan akses tersebut, perlu adanya pembebasan lahan. Oleh karena itu, pemprov mengusulkan bagi hasil dana dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp188 miliar.
Proyek infrastruktur dalam Kota Palembang lainnya, kata dia, mencapkup pembangunan jembatan layang Simpang Sekip dengan anggaran fisik yang dibutuhkan Rp282 miliar.
“Untuk jembatan itu kami juga minta dukungan dari Pemerintah Kota Palembang untuk pembebasan lahan. Tercatat lahan yang perlu dibebaskan seluas 7.419 meter persegi,” kata dia.
Selain jembatan layang, pemprov menilai untuk mengurai kepadatan jalan di dalam kota Palembang akan dibangun jalan bawah tanah Simpang Charitas. Anggaran untuk underpass sepanjang 350 meter itu ditaksir mencapai Rp300 miliar.
Proyek infrastruktur lainnya juga bersinggungan dengan jalan di luar Palembang, yakni pembangunan jalan lingkar luar timur yang memerlukan dana senilai Rp3,66 triliun.
Proyek yang menunjang kemudahan akses angkutan barang tersebut secara dokumen sudah siap, mulai dari studi lapangan, detail engineering design (DED) maupun analisa dampak mengenai lingkungan (amdal) sejak 2009.
“Tak hanya jalan lingkar luar timur, Sumsel juga membutuhkan jalan lingkar luar barat. Secara dokumen pun sudah siap, dananya sekitar Rp2,04 triliun,” kata dia.
Pemprov juga mendorong pembangunan jalan pesisir timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang akan disiapkan studi lapangan dan DED dengan dana yang dibutuhkan senilai Rp4,2 triliun.
Teks/Editor : Antara/Asih