Dinilai Sembilan Surveyor
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang, terhitung sejak Senin (25/11/2019) menjalani penilaian Akreditasi SNARS Internasional ed.1. Pelaksanaan penilaian ini dilakukan hingga Jumat (29/11/2019) di ruang Aula Utama lt.2 RSMH Palembang.
RSMH sendiri dinilai oleh sembilan orang surveyor. Terdiri dari tiga standar yaitu standar medis, dengan surveyor dr Henry Boyke Sitompul,Sp.B,FICS, dr.Zirmacatra ,Sp.THT, dan dr.Firdaus Sai Sohar,Sp.Rad (K), Sp.KN. Standar keperawatan Poniwati Yakub,SKM, DR.Rita Sekarsari,S.Kp,Sp.KV,MHSM dan DR.Kemala Rita Wahidi,S.Kp,Sp.KepOnk.,ETN.,MARS. Sedangkan standar manajemen dr.Nina Sekartina,MHA, dr.Tini Sekarwati, MM dan dr. Mary S Maryam, MHA, PhD.
Kedatangan sembilan orang surveyor diterima oleh Direktur Utama RSMH beserta jajaran, dekan dan wakil dekan FK Unsri, dewan pengawas RSMH, serta Ketua Pokja dan sekretaris dan pejabat lainnya.
Dalam melakukan bimbingan, dr.Nina Sekartina,MHA sebagai ketua tim survei melakukan penilaian terhadap persiapan yang telah dilakukan. Dengan cara membuka sismadak sejak minggu lalu. Namun diakuinya dari sismadak didapatkan gambaran umum, pembuktian akan dilakukan melalui telusur dokumen dan telusur lapangan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama, komitmen, dan tindaklanjut bila nanti ada temuan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama RSMH dr.Mohammad Syahril, Sp.P,MPH mengatakan, pentingnya penilaian ini untuk meningkatkan kualitas layanan melalui implementasi SNARS yang berorientasi pada mutu pelayanan dan keselamatan pasien, sehingga diharapkan RSMH dapat menjadi barometer rumah sakit di Indonesia. (*)
Sementara itu, pantauan Swarnanews di RSMH Palembang, sejumlah kesiapan dilakukan di kamar-kamar rawat inap RSMH Palembang. Beberapa persiapan dilakukan untuk menyongsong status akreditas SNARS Internasional tersebut. Kelengkapan dari tiap kamar hingga SOP penanganan pasien disiapkan lebih matang. Keluarga pasien pun diminta mematuhi semua tata terbit yang telah dibuat sebelumnya. Para perawat hingga kepala kamar pun berharap-harap cemas, jangan-jangan tim penilai datang memantau kondisi tiap kamar. “Jadi kita harus siapkan semua,” kata seorang kepala kamar. (*)
Teks: rilis
Editor: maya