Bisakah Anggaran Rumah Tangga Gubernur Tembus Rp. 5,7 Miliar ?

SWARNANEWS.CO.ID, MAKASSAR, 28/11/2019 | Biro Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengusulkan anggaran keperluan dan perlengkapan Rumah Jabatan (Rujab) Gubenur dan Wakil Gubenur Sulsel sebesar Rp5,7 miliar saat pembahasan anggaran Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) RAPBD tahun 2020 di ruang komisi A DPRD Sulsel.

“Itu sudah menjadi budaya setiap pergantian kepala daerah. Semua pejabat baru begitu tidak mau pake barang bekas,” sebut Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle di Makassar, Kamis.

Anggaran tersebut, mengalami kenaikan dari APBD sebelumnya Rp4,8 miliar lebih naik menjadi Rp5,7 miliar lebih atau naik Rp1 miliar lebih.

Padahal, sebagian kelengkapan rumah tangga di Rujab Gubenur dan Wakil Gubenur tersebut masih bisa digunakan, bahkan terrdata dan tercatat di Biro Aset Pemprov Sulsel.

“Terus terang saja barang-barang itu masih tercatat di Biro Aset, karena tidak mudah penghapusan aset. Tentu ini sudah menjadi budaya,” katanya.

Berdasarkan item RKA dalam rapat komisi A, disebutkan Biro umum Pemprov mengusulkan sepeti pengadaan alat mesin pemanas air Rp15,7 juta, generator Rp 505 juta. Pengadaan sofa Rp 334,2 juta, lemari pakaian Rp 20,9 juta, pengadaan kompor gas Rp39 juta.

Selanjutnya, lemari makan Rp 325 juta, dispenser (pemanas air) Rp58,5 juta, pengadaan alat dapur seperti piring gelas, mangkok, piring, sendok, pisau dapur, garpu Rp 353,2 juta lebih.

Kemudian, pengadaan hias jendela Rp528,9 juta lebih, dengan rincian gorden di Rujab Gubernur satu set seharga Rp200 juta. Gorden Rujab Wakil Gubernur satu set Rp200 juta, gorden Rujab Sekda satu set Rp100 juta, vertikal blind Rujab Gub satu buah Rp801 ribu.

Gorden kamar rujab Gubenur satu paket Rp12,500 juta, kain gorden Rujab Gubenur satu set Rp10 juta, Simeline ruang kerja Kasubag Rujab Wagub satu meter senilai Rp 560 ribu.

Simeline ruang istirahat Kasubag Rujab Wagub Rp560 ribu. Simelinen ruang Satpol PP Rujab Wagub Rp 560 ribu.

Penghias lantai dari karpet dianggarkan, total senilai Rp 404.373,500 juta dengan rincian, satu paket karpet Rujab Gubernur Rp 200 juta. Sajadah diamond tebal Rujab Wagub satu set Rp 675 ribu.

Karpet Rumah Jabatan Wagub satu paket Rp 75 juta. Karpet lantai 2 Rujab Gubernur satu set Rp 125 juta. Sajadah turki Rujab Wagub sebanyak dua lembar senilai Rp 1,2 juta dan Mukena Rujab Wagub Rp2,5 juta.

Politisi dari Partai Demokrat ini mengungkapkan, perlengkapan dan peralatan yang masih ada seharusnya bisa diefesienkan karena pengadaan lama dapat bisa dipakai.

Sehingga biasanya para pejabat baru tidak ada yang mau memakai barang bekas orang lain. Seperti di Rumah Jabatan Sekda, tempat tidur kursi makan bahkan tempat tidur anaknya semua baru.

“Syukur, kursi seperti yang disampaikan Kabiro hanya kulit saja. Beberapa harga barang dianggap wajar, tapi ada memang beberapa barang yang mencolok,” ungkap dia.

Sebelumnya, dalam rapat tersebut di ruang komisi A malam tadi sempat beberapa anggota dewan mempertanyakan pengusulan anggaran rumah tangga tersebut. Padahal, beberapa item perlengkapan yang dibelanja di masa jabatan Syahrul Yasin Limpo masih bisa digunakan.

“Aset yang ada selama ini dan yang sudah dianggarkan di masa akhir jabatan pak Syahrul semua diadakan. Lalu masuk gubenur baru diadakan lagi, terus asetnya dikemanakan. Saya kira peralatan itu semua masih bagus,” ucap anggota komisi A, Rismayanti Kadir Nyampa mempertanyakan itu.

Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Pemprov Sulsel Idham Azis mengatakan, belanja peralatan rumah tangga sudah memenuhi standar harga biaya sesuai aturan. Selain itu tidak pernah melewati harga biaya yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur.

“Selama ini di Rujab Gubernur contohnya tidak ada pengadaan sofa, yang ada hanya pergantian kulit sofanya. Kalau tempat tidur, semua pimpinan pasti selalu diganti. Untuk peralatan yang diganti disimpan di gudang, kecuali yang rusak dan tidak layak pakai, itu dimusnahkan,” paparnya.

Teks/Editor : Antara/Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *