SWARNANEWS.CO.ID, LUBUKLINGGAU | Sejumlah kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati sekaligus merayakan ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-48 tingkat Kota Lubuklinggau. Peringatan HUT Ke-48 KORPRI tahun ini mengusung tema “KORPRI: Berkarya Melayani dan Menyatukan Bangsa”. Dengan harapan para anggota KORPRI tetap bersemangat dalam bekerja melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa.
Kegiatan pada acara ini mulai dari senam bersama diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemkot Lubuklinggau yang bertempat di Halaman Perkantoran Wali Kota Lubuklinggau. Dilanjutkan dengan berbagai perlombaan, di antaranya lomba Bakiak, Tarik Tambang dan Lari Karung (putra-putri).
Sekda Kota Lubuklinggau yang juga Ketua KORPRI Lubuklinggau mengatakan, melalui berbagai pertimbangan maka upacara dan silaturrahmi dengan pensiunan ASN akan dilaksanakan pada 17 Desember 2019 mendatang. Saat itu akan ada pemberian cinderamata berupa 4 gram emas kepada 129 pensiunan ASN. Sebagai Koordinator Upacara, hadir Kepala Dinas Kominfo Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi, dengan wakil Kasat Pol PP. Untuk anggota upacara diserahkan kepada alumni IPDN. Sedangkan petugas pembaca doa adalah Kabag Kesra Kota Lubuklinggau.
Pada pukul 13.00 WIB diselenggarakan pembinaan ASN di lingkungan Pemkot Lubuklinggau oleh Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Prof. Amzulian Rifai, SH, LL, M.Ph.D, bertempat di Gedung Kesenian Sebiduk Semare Kota Lubuklinggau. Ketua Ombudsman RI, Prof Amzulian Rivai menyatakan, saat ini praktik pungutan liar (pungli) masih kerap terjadi, khususnya di sektor pelayanan publik. Padahal, pemerintah sudah membentuk Satuan Petugas Sapu Bersih Pungli (Satgas Saber Pungli) melalui Peraturan Presiden (Perpres). Tujuannya untuk menyapu bersih segala bentuk pungli yang meresahkan masyarakat. “Keluarnya Perpres tersebut karena pemerintah menilai di negeri ini, pungli sudah di stadium empat. Negara mengakui pungli ini menjadi salah satu problem serius,” ungkap Amzulian.
Menurut mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) itu, pemerintah ingin sekali Indonesia menjadi negara yang baik. Perilaku curang berupa praktik pungli juga tidak terlepas dari rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS) yang selama ini tidaklah bersih. “Bukan rahasia lagi kalau dulu mau jadi PNS itu banyak yang harus ngasih uang hingga ratusan juta. Baru kemudian sekitar 7-8 tahun terakhir, rekrutmen PNS dilakukan secara bersih, bahkan uang yang mau menyogok dikembalikan, kurang-kurangin dipolisikan,” katanya.
Oleh karena itulah, ia berharap seluruh PNS dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas masing-masing. PNS juga harus memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat karena memang tugasnya di sektor pelayanan publik.
Kegiatan pembinaan ASN tersebut merupakan salah satu dari rangkaian peringatan HUT Korpri ke-48. Selain dihadiri langsung WaliKota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe serta unsur Forkopimda, pembinaan ASN ini diikuti pejabat eselon II dan III, lurah, kepala puskesmas, dan kepala sekolah di lingkungan Pemkot Lubuklinggau. (*)
Teks: supri/adv
Editor: maya