SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG – Ketua Umum KONI Palembang, Suparman Romans tidak merasa kehilangan kehormatan ataupun harga diri. Meskipun tidak bisa mempertahankan juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2019 di Prabumulih. Faktanya banyak aturan tidak sportif cenderung tumpang tindih.
Menurutnya, perjuangan atlet-atlet asal Palembang sudah sangat baik dan maksimal untuk didalam maupun diluar lapangan pertandingan.
“Saya kira jika mencari alasan memang banyak sekali untuk diperbuat, tapi kita jangan melihat kebelakang namun melihat konsep untuk kedepan, seperti bagaimana melakukan pembinaan, mengevaluasi terhadap royalitas kesetiaan para atlet maupun pelatih di Kota Palembang,” katanya, kepada media Swarnanews, Senin (2/12/2019).
Demikian juga tentang sistem aturan main yang di buat KONI Sumsel harus menjadi kajian dan evaluasi. Karena tidak kekonsistenan antara aturan yang dibuat dengan penerapan di lapangan.
” Banyak aturan-aturan ‘aneh dan lucu’ di buat penyelenggara, tujuannya hanya satu bagaimana cara supaya Palembang bisa kalah dan tidak meraih predikat juara umum,” ucap sekaligus Staf Khusus Bidang Pembinaan Generasi Muda Kota Palembang.
Untuk persiapan Atlet-atlet, Suparman menjelaskan bahwa sudah maksimal sesuai perhitungan kalkulasi juara mendali berdasarkan prestasi atlet. Tapi, ternyata di ujung-ujungnya ada atlet berlari, kemudian panitia membuat aturan yang tadinya dibatasi maksimal tahun 98, tahu-tahunya kelahiran 97 bisa ikut dalam pertandingan.
“Semestinya, dari awal harus sudah ditetapkan seperti atlet silat. Faktanya, perguruan silat mayoritas ada di Kota Palembang, tidak wajar jika Palembang mendapat dua perak dari sekian mendali yang diperebutkan,” bebernya.
Kemudian, peraturan sudah dikangkangi oleh panitia sendiri dan ini menjadi catatan. Oleh karena itu kedepan akan mengevaluasi dan mendesak supaya Porprov tidak ada lagi yang namanya predikat juara umum.
“Untuk apa hanya sekedar untuk meraih paradise dengan berbagai macam cara dan menghalalkan semua cara hanya sekedar mengejar predikat juara umum, lebih baik balik keawal untuk membina atlet saja,” ungkapnya.
Kedepan harus di evaluasi secara total baik itu kebijakan, SDM dan integritas yang terpenting. Jika diduduki oleh orang berintegritas buruk, yakinlah Sumsel tidak akan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Teks : Iwan
Editor : Asih