BPIP Terus Kokohkan Basis Pemahaman Ideologi Pancasila

Intens Gelar FGD

 

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kini bakal terus menunjukan tajinya meningkatkan gerakan reposisi Pancasila sebagai landasan utama bernegara mengikat. Pancasila sebagai landasan dinilai makin memudar sejak pasca reformasi bergulir m, sudah waktunya disegarkan kembali melalui banyak cara dan rumusan, baik forum group discussion maupun aplikasi pola pola generasi milenial bisa menyatu dalam penerapan attitude sehari-hari.

Ada banyak pandangan bisa dijadikan rujukan upaya merekondisi Pancasila sebagai ideologi yang muncul dari FGD ‘Koordinasi dan Sinkronisasi Materi Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila dan Buku Pancasila :Dialektika dan Masa Depan Bangsa’ diadakan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) RI di Harper Hotel (10/12/2019) Palembang.

Tidak saja muncul bagaimana upaya membumikan Pancasila dilakukan melalui penguatan kurikulum dan gerakan aplikatif digitalisasi video-video kekinian menyesuaikan jaman layaknya generasi millenial. Tapi juga, bagaimana mengkondisikan dunia kampus sebagai awal pergerakan utama mendalami Pancasila dari banyak aspek metode. Baik perubahan kurikulum maupun gerakan kampus lainya. “Ini penting agar kampus sebagai basic akademisi mampu memberikan pemahaman total pada generasi muda utamanya, ” kata Ketua Pusat Kajian Pancasila Unsri Fahmi Yoesmar saat memberikan ulasan materi ‘Strategi Pembinaan Ideologi Pancasila di Perguruan Tinggi’.

Kekosongan pemahaman dan pembelajaran materi Mata Kuliah Pancasila di PT dari tahu 1998 sampai 2012 menjadi catatan sejarah, bahwa kebutuhan peningkatan pemahaman Pancasila masih dianggap sebelah mata lantaran hanya sekedar ditumbangkan pada mata kuliah Kewarganegaraan.

Baru di tahun 2012,Perguruan Tinggi diberikan amanah kembali MK Pancasila, termasuk dalam MK Pengembangan Diri IAD (Ilmu Alamiah Dasar) dan IBD (Ilmu Budaya Dasar). Bahkan Unsri memberikan kewajiban ini melalui SK Rektor mewajibkan mengajarkan MK Pancasila.

Selain secara formal, Unsri dalam aplikasinya juga banyak melibatkan kegiatan kau sifatnya partisipatif pembuatan video video khusus tentang content attitude budaya berisi pesan Ke-Pancasilaan.

Ia berpesan hal hal serupa bisa dilakukan secara kreatif oleh kampus kampus lain harusnya. Termasuk melakukan penyuluhan nilai nilai Pancasila, bahkan kedepan pemerintah harus mensinkronkan antara kewajiban PT memasukkan Pancasila sebagai pengajaran dengan syarat akreditasi sebuah PT, sehingga mampu membumi dalam waktu jangka panjang.

Di sisi lain, Rektor UIN Raden Fatah Prof, Sirozi P. hD membawakan materi Strategi Menanamkan Ideologi Pancasila pada Ormas dan OKP memberikan gambaran penting, perlu adanya pola pola relevan dan kontekstual alias update dalam pelaksanaanya.

Termasuk lingkungan yang menunjang, melalui peningkatan anggaran sosialisasi dan program bersentuhan langsung dengan pergerakan masyarakat. Termasuk juga membentuk Komisi Komite ahli ideologi Pancasila yang tersertifikasi keahliannya hingga Kabupaten/Kota menjawab dan mendampingi juga mengontrol pelaksanaan apliaksi Pancasila secara menyeluruh.

“Kalau dahulu banyak orang hafal Pancasila, sekarang tidak familiar lagi lantaran kurangnya pihak melibatkan diri mengajarkan mengenalkan. Makanya kita butuh para ahli bisa mengarahkan gerakan ini hingga akar rumput, butuh dana tidak sedikit agar semua sejalan,” kilahnya.

Bahkan paling penting Mass Media sebagai trigger setiap kegiatan harus dilibatkan. Mereka bisa menjembatani dari ulasan satu kelompok menjadi ter sosialisasi cepat ke jutaan pembaca. Sehingga beban pemerintah pun bisa dibantu dengan tepat dan cepat.

Termasuk kampanye kampanye sosial dibalut dengan apik untuk mengembangkan nilai nilai Pancasila pun harus aktif dilakukan melalui banyak cara dan pola yang bijak menyentuh. “Jangan terlalu kakulah, sehingga masyarakat faham nilai nilai dalam Pancasila bukan sekedar tahu, ” imbuhnya.

Strategi paling penting adalah konsistensi dari banyak pihak melakukan ini secara intersif.

Di sisi lain Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Prof Adji Samekto, mengungkapkan Materi Pengantar Garus Besar Haluan Ideologi Pancasila, menyampaikan pentingnya tugas BPIP mengacu Perpres Nomor 7 Tahun 2018 diminta merumuskan arah kebijakan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi dan singkron osasuna dan standarisasi pendidijan pelatihan.

GBHIP menjadi acuan pembinaan untuk seluruh elemen bangsa akan menghasilkan karakter bangsa baik jika mampu dilaksanakan seluruh elemen masyarakat.

Empat sikap perilaku diupayakan terwujud keadilan, cinta kasih, kepatuhan, berani berkorban dengan asas gotong royong.

Peran pokok pikiran Pancasila ada banyak baik, peran swasta dalam ekonomi, peran masyarakat Pancasila cukup sandang pangan tidak menderita, juga manusia Pancasila mencakup disiplin menghargai waktu kesadaran bekerja hingga semangat patriot yang tinggi. “Semua ini tujuan membangun masyarakat sejahtera”, tegasnya.

Hal senada juga banyak dipaparjan oleh pemeteri lain seperti Dr Ani Purwanti, Dr Sarnubi Som, dan Dr Muhammad Sobri di akhir sesi.

Acara pertama kali digelar di Palembang, dihadiri oleh 120 peserta melibatkan berbagai unsur, OKP, Ormas, Akademisi, FKUB, Perwakilan PT, dan kelompok mahasiswa Cipayung. (*)

Teks/Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *