BEI Incar UKM Untuk IPO

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai melirik pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sarana pengembangan usaha.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang Hari Mulyono mengatakan, UMKM bisa manfaatkan pasar modal untuk mengembangkaan usaha. Sejauh ini masih sangat minim usaha kecil yang melek pasar modal, padahal jika berkaca pada perusahaan yang sudah Tbk, justru banyak UMKM yang sukses.

“Harus ada kesadaran dari pemilik usaha. Jangan menunggu usaha besar dulu untuk masuk ke pasar modal, justru sebaliknya, kita harus membesarkan usaha melalui media pasar modal ,” jelas Hari saat acara workshop wartawan dengan tema pasar modal sebagai sumber pembiayaan dan media investasi Jumat (14/2/2020).

Menurut Hari, saat ini sudah saatnya UKM kita menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Dengan banyaknya usaha kecil yang kinerjanya bagus, justru menjadi modal bagus untuk masuk ke pasar modal. Dari sisi investor, saat ini pemain lokal juga tidak kalah gereget.

Untuk mendukung langkah tersebut, BEI sudah sudah membuat terobosan untuk memudahkan pengusaha menjadi perusahaan efek.

“Kami memberikan kemudahan untuk IPO itu sudah bisa memanfaatkan e-listing atau menggunakan data elektronik. Setiap persyaratan yang dibutuhkan sudah bisa menggunakan digital, jadi tidak pelu lagi menggunakan banyak papper,” jelasnya.

Menurut Hari, transaksi di pasar saham tahun lalu meningkat drastis. Tahun 2018 lalu total transaksi pasar saham di sumsel berkisar Rp9 triliun, namun pada tahun 2019 lalu, BEI mencatat angka transaksi melambung tinggi menjadi Rp17,4 triliun.

“Selama tiga tahun terakhir ini kami mencatat pertumbuhan selalu diatas 100 persen baik itu transaksi maupun jumlah investor,” terangnya.

Pertumbuhan investasi pasar saham di sumsel memang masih didominasi di Kota Palembang yang hampir menguasai 70 persen. Namun bukan berarti kabupaten kota tidak memiliki kontribusi. Dari data BEI beberapa kabupaten kota masyarakatnya sudah mulai melek dan tertarik berinvestasi di pasar saham seperti OKU, Banyuasin, Muba dan Muara Enim.

Jika dilihat dari data transakai disetiap daerah, selain kota Palembang yang menjadi pusat transaksi pasar saham sebab dari angka Rp17,4 triliun Rp14,1 triliun di Kota Palembang,” katanya.

Lompatan terjadi karena kemudahan dalam membuka rekening efek yang diberikan oleh BEI. “Kecepatan dalam pembukaan rekening efekyang kita lakukan. Bursa juga sudah bekerjasama dengan penggunaan data dari tabungan rekening di bank untuk membuka rekening efek,” jelasnya. (*)

Teks: ilham

Editor: maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *