Perekonomian Petani Banyuasin, Ikut Terpengaruh Isu Virus Covid-19

SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN | Merebaknya Isu Virus Covid-19 yang diderita dua warga Indonesia beberapa waktu lalu, yang sempat diberitakan media elektronik, cetak, radio dan media online. Baik lokal maupun nasional berdampak juga pada perekonomian masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Banyuasin.

Masyarakat Banyuasin bermata pencaharian petani, nelayan ikut merasakan dampak dari isu ini. Seperti komoditi karet yang harga perkilo turun. Karena China salah satu negara penerima impor karet Indonesia. Impor menurun membuat para petani, khususnya petani karet. Berdampak juga pada perekonomian masyarakat menjadi tak menentu karena kebutuhan hidup yang semangkin banyak.

Hal ini diungkapkan salah satu warga Desa Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh Banyuasin. Syahrin(65), harga karet, hanya Rp4500/kg untuk kelas pengumpul toke karet, ini pasaran karet mingguan. “Untuk harga karet kelompok tani harga 7000/kg dari harga sebelumnya 9000/kg nya,” ujarnya, Kamis(5/03/2020).

Senada dengan itu para nelayan di daerah perairan Sungsang dan Kuala Puntian yang rata-rata mata pencarian nelayan, melaut. Mereka mengeluh juga, tangkapan ikan berkurang karena gelombang tinggi. Juga harga ikan tidak stabil karena daya beli masyarakat berkurang. Diambah isu Virus Korona(Covid-19) ini sedikit banyak mempengaruhi juga daya beli masyarakat.

“Bulan-bulan ini suami saya jarang melaut, karena gelombang cukup tinggi. Selain itu harga ikan sedikit turun, daya beli warga berkurang ditambah lagi berkembang nya informasi virus corona dari China,” kata Mira Wanita yang akrab di panggil Cek ini. (*)

Teks: nasir
Editor: maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *