Oleh : Ilham SWARNANEWS
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pandemi COVID 19 yang mulai melanda negeri ini sejak awal tahun lalu membuat nadi perekonomian seketika mandek. Semua sektor mengalami perlabatan, bahkan pertumbuhan ekonomi nyaris minus.
Arus transaksi dan belanja rumah tangga merosot tajam, sebab aktivitas masyarakat llebih banyak dilakukan dari rumah. Belakangan secara berlahan kondisi mulai barubah ketika era new normal mulai diberlakukan. Ketakutan masyarakat akan bahaya COVID 19 mulai hilang. Aktivitas di luar rumah mulai banyak dilakukan. Tentu kondisi ini berimbas pada sektor ekonomi.
Ekonomi yang mulai memperlihatkan gairah kembali tentu patut disyukuri. Sejumlah lini bisnis mulai menaruh harapan besar, takterkeculi sektor jasa keuangan seperti perbankan. Sebab jika sektor perbankan masih bisa bergerak sudah pasti perekonomian akan kembali normal.
Hanya saja pandemi COVID 19 yang saat ini masih ada mengharuskan perbankan bisa mengatur cara agar bisnis bisa berjalan sementara kesehatan nasabah dan pegawai bisa terjaga.
Salah satu bank plat merah milik mayarakat Sumatera Selatan PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) memiliki langkan sendiri dalam menjaga dan menjamin keudahan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi. Digitalisasi layanan yang sudah dirintis puluhan tahun lalu kini sudah bisa diandalkan tatkala pandemi masih melanda.
Bank Sumsel Babel (BSB) yang sudah memiliki layanan via aplikasi mobile bisa membeikan kenyamanan bagi nasabah. Apalagi saat ini BSB sudah memiliki fitur layanan QRIS dalam hal layanan transaksi non tunai. Jutaan nasabah BSB di Sumsel bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan ponsel saja tanpan harus bersentuhan secara fisik dengan penjual atau dengan uang. Sebab selama ini interaki dengan orang uang menjadi media penularan virus coron.
Melakukan transaksi dengan hanya melakukan scan barcode memang tengah menjadi tren dikalangan masyarakat. Orang bisa berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.
Menurut Anjani (25) seorang ASN yang juga tercatat sebagai nasabah BSB yang sudah menggunakan QRIS BSB, bertransaksi khususnya ketika kita berbelanja di mal atau mini market, bayar barang belanjaan dengan QRIS sangat cepat dan mudah tidak sampai 5 detik berapapun nominal belanjaan langsung terbayar. “Kita tidak perlu repot lagi ambil uang di dompet, tidak perlu nunggu kembalian, dan yang paling penting kesehatan kita aman,” katanya.
Anjani yang sudah 7 tahun menjadi nasabah BSB, awalnya menggunakan layanan digital BSB m-banking. Semua transaksi rutin sehari hari seperti bayar listrik, PDAM, isi pulsa dan lainnya bisa dilakukan dengan mudan dan tidak ribet. Apalgi ketika sudah ada QRIS dia tidak pikir panjang lagi untuk menggunakannya. “Sebab mbanking jika digunakan untuk pembayaran masih butuh waktu, namun QRIS bisa lebih mempercepat,” kata dia.
Sejak diluncurkan tahu ini, BSB terus mendorong nasabah dan masyarakat untuk bertransaksi digital dengan mengimplementasikan transaksi nontunai dengan barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia.
Pengguna lain Wirda (22) menyambut baik implementasi QRIS karena respon standar pembayaran sangat cepat. Pembayaran secara nontunai ini sangat disarankan oleh pihaknya terutama di masa pandemi Covid-19.
“QRIS adalah suatu keberuntungan di zaman pandemi ini. Saya sudah menimati kemudahan. Sebagai nasabaj, QRIS ini mampu memberikan rasa aman bagi nasabah,” ungkapnya.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut sangat fokus terhadap transaksi digital bagi nasabahnya, apalagi di tengah masa pandemi.
“Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk mendukung transaksi nontunai, pembayaran tidak perlu lagi pakai cash. Keamanan terjanin dan tentu cepat,” ungkap Dirut.
Dirut Bank Sumsel Babel Syamsudin mengatakan Bank Sumsel Babel merupakan perbankan yang cukup potensial untuk meningkatkan transaksi nontunai dengan QRIS, terutama untuk segmen pengguna yang berasal dari ASN di lingkungan pemda. (*)
Editor: maya
