Saluran Air Mampet Desa Taburan Asri Pulau Rimau Banyuasin Tergenang

SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN | Saluran air primer yang membelah Desa Tabuan Asri Sp6 Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dalam kondisi mampet, akibat pendangkalan ketika air laut masuk pasang, luapan airnya menggenangi daratan Desa Tabuan Asri. Ditambah hujan dengan intensitas tinggi akhir-akhir ini, sehingga permukiman warga terendam.

Luapan air laut pasang meluas hingga ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, terutama terjadi di lokasi Blok D dan E, Desa Tabuan Asri.

Kades Tabuan Asri Farida, mengerahkan warga untuk bergotong-royong mengantisipasi agar tidak ada korban, karena genangan air itu akan terus meninggi hingga awal tahun 2022.

Kepala desa dan warga melakukan bedah saluran air di beberapa titik, untuk mengalirkan air agar volume air yang menggenang surut.

Sekalipun saluran primer tidak mengalami pendangkalan, wilayah desa yang dipimpin Farida ini tetap rawan banjir. Karena posisi desanya berada di muara laut, ditambah saluran airnya mengalami pendangkalan. Hal itu yang membuat saat air pasang masuk jadi banjir.

“Ditambah ada hujan deras jadi lambat surut, akibatnya desa kami di kepung banjir.
Banjir semacam ini sebenarnya merupakan banjir musiman, dan setiap tahun ada banjir. Desanya diakui sering terendam. Bahkan pernah lebih parah lagi, tapi jika dalam pekan ini nanti tidak ada turun hujan, mungkin airnya pun cepat surut,” katanya.

“Jika dalam sepekan ke depan kondisi air masih belum surut, dampaknya hasil buah sawit tidak bisa dipanen. Dan yang sudah terlanjur dipetik tidak dapat diangkut, dan akhirnya hanya membusuk karena akses jalannya tergenang air tidak bisa dilalui angkutan TBS,” sambung Denan.

Denan mengharapkan, dalam kondisi banjir begini semestinya pihak PT. HT (perusahaan kelapa sawit) tanggap dan segera memberikan bantuan. Minimal untuk angkutan buah plasma supaya tidak rusak merendam air.

“Kami berharap agar pihak PT. HT membantu, tetapi sampai saat ini tak ada kepedulianya. Sementara selama ini hasil kebun plasma milik warga Desa Tabuan Asri dinikmati PT. Masyarakat pemilik, malah gigit jari. Dan, ketika dilanda banjir seolah menutup mata,” imbuh Untung, warga setempat.

Untung menambahkan, hasil kebun sawit plasma selama ini masih belum dinikmati oleh pemiliknya ditambah lahanya terendam banjir. Maka kesulitan ekonomi warga eks trans Desa Tabuan Asri, kian memprihatinkan saja. Sebab hasil kebunnya terancam busuk di batang.

“Solusinya, ditarik dulu uang talangan. Dipakai uang dari koperasi dulu. Gunakan uang tersebut buat sewa alat membersihkan sungai primer. Sementara bantuan untuk normalisasi saluran primer dari pemerintah, tahun depan baru diperoleh,” ungkap Untung. (*)

Teks : Nasir
Editor : Maya