Digital Kito Galo : Sinergi Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital di Sumsel

SWARNANEWS.CO.ID PALEMBANG | Dalam rangka akselerasi digitalisasi di Provinsi Sumatera Selatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) serta berbagai pemangku kepentingan terkait lainnya telah melakukan percepatan dan perluasan implementasi digitalisasi pembayaran pada beberapa ekosistem di sepanjang tahun 2021, antara lain melalui: (i) Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah, (ii) Elektronifikasi pada Sektor Transportasi dan Jalan Tol, (iii) Bantuan Sosial Nontunai, serta (iv) perluasan kanal pembayaran digital, khususnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

“Untuk mendukung percepatan digitalisasi di Sumatera Selatan, pada hari ini telah dikukuhkan 18 Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang terdiri dari 1 TP2DD tingkat Provinsi dan 17 TP2DD tingkat Kabupaten/Kota, serta ditandatangani peta jalan (roadmap) Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) tahun 2022-2025,” demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo. Dalam kegiatan Digital Kito Galo 2021 yang digelar secara hibrid (daring dan luring) pada 1 Desember 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, dukungan, partisipasi, dan kolaborasi pemangku kepentingan terhadap kebijakan serta berbagai inisiatif digitalisasi sistem pembayaran yang diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Digital Kito Galo dihadiri antara lain secara daring oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi dan Anggota Komisi XI DPR-RI, Bapak Fauzi H. Amro. Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Bapak Ir. H. Mawardi Yahya, Bupati dan Wakil Bupati di wilayah Sumatera Selatan, pimpinan Forkompimda, perbankan serta berbagai pemangku kepentingan lainnya hadir secara luring di Hotel Arista, Palembang.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus melakukan akselerasi berbagai program digitalisasi sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk integrasi ekonomi keuangan digital dan inklusivitas keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi.

Kebijakan ini diyakini akan makin mendukung akseptansi dan preferensi masyarakat dalam menggunakan opsi sistem pembayaran. Berbagai penguatan juga dilakukan Bank Indonesia termasuk dengan memitigasi potensi cyber crime dan risiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap Stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

“Setelah tercapai target 12 juta merchant QRIS secara nasional pada 2021, maka Bank Indonesia akan melanjutkan upaya untuk menambah jumlah merchant dan pengguna QRIS di tahun berikutnya, serta melanjutkan dukungan elektronifikasi pada kegiatan bantuan sosial, transaksi pemerintah daerah, dan sektor transportasi” ujar Rosmaya.

Rosmaya Hadi juga menyampaikan bahwa adanya digitalisasi pada pelayanan daerah juga dapat berdampak positif pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta sejalan dengan upaya untuk menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi.

Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Ir. H. Mawardi Yahya, dalam sambutannya di Festival Digital Kito Galo mendukung penuh percepatan transformasi digital di berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan.

Beliau menghimbau, dalam pemanfaatan sistem digitalisasi tersebut, pemerintah daerah dan setiap pemangku kepentingan harus bersinergi dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya digitalisasi dalam setiap transaksi, termasuk dalam transaksi pembayaran.

“Transaksi pembayaran dengan nontunai ini juga terbilang aman dan praktis, serta dapat meminimalisir adanya tindak pelaku kejahatan” ujar Mawardi.

Berbagai program akselerasi digitalisasi lainnya juga telah dilaksanakan pada tahun 2021 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan Perbankan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo menyampaikan bahwa dalam rangka menuju 12 Juta Merchant QRIS secara nasional, Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai 332.886 merchant atau mencapai 96,68% dari target 2021.

Perluasan implementasi QRIS pada tahun 2021 ini difokuskan pada enam ekosistem, yakni (i) Pemerintah Daerah, (ii) Kuliner/Kriya Khas Daerah, (iii) Pendidikan dan Keagamaan, (iv) Pasar Tradisional, (v) Lingkungan Aparat Penegak Hukum, dan (vi) Pendidikan Umum.

Melalui kegiatan Digital Kito Galo 2021 ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengakselerasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Sumatera Selatan, yang dapat mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan sejalan dengan visi Sumsel Maju untuk Semua. 

Dalam pembukaan Digital Kito Galo ini, dilaksanakan juga pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana pendukung implementasi QRIS di 10 Pasar Tradisional, (ii) launching digitalisasi pembayaran pendapatan daerah Provinsi Sumatera Selatan, dan (iii) launching ekosistem cashless pada LRT Palembang yang dimulai dengan pilot project di Stasiun LRT Ampera.

Selain itu, dilaksanakan juga rangkaian webinar untuk mengedukasi masyarakat dan mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan digital di Sumatera Selatan seperti Webinar Bersemangat “Berbincang Sistem Pembayaran Digital Terkini”, Webinar Implementasi Bantuan Sosial Non Tunai, dan Webinar Akselerasi Sistem Pembayaran Menuju Smart City. (*)

Teks/editor: ilham/maya