Forpess dan HEBITREN Bertekad Bangun Perekonomian Ponpes di OI

 * Jalin Kerjasama dengan PT Pusri

SWARNANEWS.CO.ID, INDRALAYA  I Menyikapi realita bahwa pondok pesantren mampu menjadi kekuatan ekonomi tersendiri di masyarakat. Maka berbagai langkah untuk itu terus dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Forum Pondok Pondok Pesantren Sumsel Kabupaten Ogan Ilir (DPD Forpess Kabupaten OI). Salah satunya dengan membentuk kepengurusan Himpunan Ekonomi Bisnis Pondok Pesantren (HEBITREN) Kabupaten Ogan Ilir yang terpilih sebagai ketua Joko Santoso, Sekretaris Sarono P Sasmito dan bendahara Suaidi. Acara pembentukan berlangsung di kampus Ponpes Al-Basya Desa Payakabung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, Sabtu (18/12/2021).

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan sosialisasi rencana kerjasama Ponpes OI melalui Hebitren dengan PU Pusri serta pentingnya tes psikologi bagi para santri oleh tim dari Kamsa Consulting di Palembang.

Hadir pada kesempatan tersebut Mudir Ponpes Al Basya,  Kuntum Khoiro Basya, SE, ME, Ketua DPD Forpes Kabupaten OI Dr. Faisal Abdul, Ketua Bidang Ekstren MD KAHMI OI, Sarono P Sasmito, Tim dari Pusri Andika dan Joe, Direktur PT Bumi Energi Al-Ittifaqiah (BEI) Yopi Valentino, para pimpinan ponpes se-Kabupaten OI dan undangan lainnya.

 

Para pimpinan Ponpes di Kabupaten OI tampak antusias menyimak materi sosialisasi yang dilakukan tim dari Pusri serta saat pembentukan pengurus Himpunan Ekonomi Bisnis Pondok Pesantren (HEBITREN) Kabupaten OI yang terpilih sebagai Ketua Joko Santoso, Sekretaris Sarono P Sasmito, dan Bendahara Suaidi.

Kuntum pada sambutannya mengemukakan,  setelah keluarnya  UU Nomor  18 tahun 2019 Tentang  Pondok Pesantren. Maka eksistensi dan kiprah ponpes makin eksis dan dan diakui secara nasional dan memiliki payung hukum UU yang jelas. Oleh karena itu menjadi peluang bagi semua ponpes di tanah air untuk terus berkiprah.

Kuntum juga memperkenal ponpes yang dipimpinnya yakni Ponpes Al-Basya. Menurut dia Al-Basya memiliki berbagai arti yang menarik Al Basya dari Bahasa Turki berarti Tuan Besar,   Bahasa Persia Raja-Raja  Besar, sedangkan bahasa  Inggris Amerika orang tampan. Sesuai dengan arti ideal tersebut maka ponpes Al-Basya terus berjuang untuk menjadi pondok pesantren yang besar dan bermanfaat bagi seluruh umat dan semua pengurusnya menjadi  orang yang besar penghuni surga Allah. Saat ini Ponpes Al  Basya memiliki 120 santri.

Para peserta tampak berbincang akrab di gazebo Ponpes Al-Basya sebelum memulai acara.

Ketua Forpess Dr. Faisal Abdullah pada sambutannya menyambut baik terbentuknya HEBITREN Kabupaten OI. Selain itu diharapkan dengan terbentuknya lembaga tersebut dapat memacu berbagai program untuk peningkatan perekonomian ponpes di OI serta terwujudnya  rencana kerjasama dengan Pusri.

Pada kesempatan itu juga dilakukan sosialisasi oleh tim dari oleh Andika dan Joe. Mereka mengharapkan terwujudkan Program Pengembangan Usaha Pesantren Mandiri sinergi dengan PT Pusri. Realisasinya nanti diharapkan lebih banyak ke usaha pertanian. Pusri sebagai mitra juga akan terus melakukan pendampingan dalam kerjasama tersebut termasuk dalam upaya mewujudkan pasokan pupuk secara kontinyu.

Menurut Joe pihaknya tergerak untuk menginisiasi kerja sama dengan ponpes-ponpes yang ada di Kabupaten OI berawal dari  mimpi membangun ekonomi berbasis masyarakat. Sebab  Ponpes ada santri ada ortu dan masyarakat sekitar. Keuangan ponpes saat ini lebih bertumpu kepada pasokan dana dari ortu santri. Orangtua santri dan masyarakat sekitar tentu memiliki lahan pertanian yang dibudidayakan. Untuk itulah maka kerjasama tersebut layak direalisasikan.

Andika menambahkan pihaknya juga sudah menjalin kerjasama dengan Ponpes Ashidiqiyah Lempuing OKI sudah berjalan. Menurut Andika  program yang mereka usung dari Pusri ekonomi kerakyatan. Apalagi kalau bicara bisnis pupuk yang menikmati  bisnis perpupukan hanya beberapa gelintir orang. Pusri sebagai produsen tidak bisa mengontrol harga ketika deal penjual dan pembeli. Subsidi pupuk tiap tahun menurun. Akibatnya konsumsi pupuk untuk tanaman makin turun. Hingga produksinya juga turun. Hal ini yang ingin dicarikan solusinya dengan menjalin kerjasama dengan Ponpes di OI. Sedangkan untuk MoU pihak Pusri siap melakukannya kapanpun untuk itu diharapkan semua ponpes di OI memiliki kelengkapan persyaratan pondok masing masing. Yakni adanya badan hukum perusahaan baik berbentuk PT atau lainnya dan memiliki data lengkap Calon Petani Calon Lahan (CPCL)   yang berdekatan dengan ponpes masing-masing.  Direktur BEI Yopi Valentino yang hadir pada kesempatan tersebut menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Kepada pengelola ponpes yang belum memiliki badan hukum perusahaan secara khusus dapat bekerjasama dengan PT BEI untuk realisasi kerjasama dengan Pusri.

 

 

Teks/Editor: Sarono PS