SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN | Intimidasi terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh seorang oknum yang mengaku sebagai Pimpinan Rumah Sakit swasta di Sumatera Selatan (Sumsel) pada Selasa (30/11/2021).
Kejadian ini bermula saat dua orang wartawan dari dua media online berinisial IL dan HL, datang dengan tugas kejurnalistikannya mengkonfirmasi baik-baik ke RS yang berlokasi di Km7 Palembang ini. Ini berhubungan dengan permasalahan pasien yang tak sanggup membayar biaya persalinan sehingga istri dan bayi baru lahir, ditahan pihak rumah sakit tersebut.
Saat kedua wartawan sedang menunggu pihak yang bisa dikonfirmasi di tempat yang sudah diarahkan oleh satpam. Tiba-tiba datang dua orang perempuan yang diduga pegawai Rumah Sakit dan salah seorang perempuan yang mengaku sebagai pimpinan rumah sakit, mengusir dua wartawan tersebut.
Perempuan pegawai tersebut dengan bernada emosi, langsung mengucapkan kata-kata ketus dan kasar. “Saya tidak setuju dengan kalian. Ini rumah sakit tidak bisa di obok obok. Bukan masalah bagi kalian, silahkan keluar,” ucapnya.
Dua orang wartawan tersebut kemudian berusaha meluruskan tentang kedatangan mereka, tetapi tetap diusir.
“Saya tidak mau tau masalah berita, mau wawancara, masalah apapun, pokoknya jangan di rumah sakit ini. Silahkan keluar saja,” katanya dengan nada emosi.
Ketika dua wartawan tersebut ingin meluruskan lagi maksud kedatangannya dan meminta kesempatan agar komunikasi bisa berjalan baik, malah oknum perempuan lagi-lagi mengatakan, tidak ada kesempatan dan mengusir keduanya keluar.
“Tidak ada kesempatan sekalipun, Tidak bisa, ibu foto rumah sakit ini saja, kami laporkan,” ancamnya.
Kemudian oknum perempuan yang mengaku sebagai pimpinan tersebut mendorong wartawan berinisial IL, dan merampas telepon seluler IL. Maka terjadilah rebutan telepon genggam (HP) yang ada di tangan IL. Oknum pegawai itu berhasil merampas HP IL tersebut, kemudian membantingnya. IL di dorong keluar ruangan, kemudian oknum tersebut menutup pintu dengan kasar.
“Telepon seluler saya sempat direbut dan dibanting oknum pegawai rumah sakit. Saat saya ingin melakukan konfirmasi terkait permasalahan ibu dan anak ditahan pihak Rumah Sakit karena tidak mampu membayar biaya persalinan. Oknum pegawai yang mengaku sebagai pimpinan rumah sakit itu marah-marah sambil mendorong kami untuk keluar dari ruangan bagian informasi,” terang IL.
Dari peristiwa itu, IL langsung melaporkan ke Polisi karena merasa diperlakukan kasar oleh pihak RS yang dimaksud. (*)
Teks : Nasir
Editor : Maya