SMP  Utama Bakti Palembang: Tetap Survive di Tengah Persaingan Ketat Dunia Pendidikan

Zuhdi: Mengutamakan Keteladanan Dalam Memimpin Sekolah

SWARNANEWS.CO.ID  PALEMBANG I Tak bisa dipungkiri  meski persaingan ketat terjadi di dunia pendidikan di Kota Palembang. Akibatnya banyak Lembaga Pendidikan baik setara SMP, SMA maupun SMK yang gulung tikar. Di tengah kondisi demikian ternyata SMP Utama Bakti dan SMK Utama Bakti yang beroperasi di bawah payung Yayasan Pendidikan Utama Bakti Palembang tetap eksis.

 

Ketua Yayasan Pendidikan Utama Bakti Drs. H Yose Afrizal, MSi

Kepala SMP Utama Bakti Palembang Drs. H Zuhdi, MSi di ruang kerjanya.

“Saat ini kami memiliki 206 peserta didik yang terdiri atas kelas 7, 8 dan 9. Sebanyak 60 persen putri dan 40 persen putra,” ujar Drs. H M Zuhdi, MSi Kepala SMP Utama Bakti saat ditemui Swarnanews.co.id di kantor kompleks Lembaga Pendidikan tersebut di Jalan STM UB  Lebung Siareng Palembang, Rabu (31/8/2022).

Pendidik alumni FKIP Bahasa Inggris Unsri ini saat itu didampingi  Ketua Yayasan Drs H Yose Aprizal, MSi, Waka Kurikulum Desi Damayanti, SPd, Waka Kesiswaan  Yandi S.Pd,  dan Yeni SAg guru agama dan wali kelas 9.

Kepala SMP Utama Bakti  Drs. Zuhdi, MSi dengan Waka Kurikulum Desi Damayanti, S.Pd, Waka Kesiswaan Yandi SPd, Yeni SAg guru agama sekaligus wali kelas 9 dan siswa berprestasi M .Farrij Raya saat menerima Swarnanews. 

Hal yang menu mbuhkan optimisme Zuhdi dan kawan-kawan untuk terus mengelola dan memajukan sekolah tersebut,  ternyata animo para orangtua siswa terus tumbuh dan menunjukkan perkembangan menggembirakan dari tahun ke tahun. Dengan prinsip pengelolaan Pendidikan yang tepat, sekolah yang dipimpinnya secara konsisten  menjalankan misi pendidikan dengan dengan baik.

 

Menurut Zuhdi sekolah yang dipimpinnya  memang  memerlukan murid dalam jumlah tertentu tapi pihaknya tidak hanya mengejar kuantitas. Tetapi lebih mengutamakan  kualitas. Hal itu dibuktikan dengan komitmen seluruh stakeholder sekolah untuk memberikan layanan pendidikan terbaik. Komitmen tersebut juga menjadikan  SMP yang berdiri sejak tahun 2007 tersebut memperoleh akreditasi B. Sebuah capaian yang menggembirakan.

Ribuan lulusan juga telah dihasilkan oleh sekolah tersebut dan mereka diterima pada sekolah SMA dan SMKN  favorit di Kota Palembang seperti SMKN 4, SMKN 7, SMAN 5,  dan SMAN  13.

Drs. H Zuhdi, MSi kepala sekolah yang energik dan penuh ekspresi saat diwawancara Swarnanews

Lebih unik lagi ternyata  siswa yang belajar di sekolah  tersebut bukan hanya berasal dari Palembang. Tetapi datang berbagai  kabupaten dan kota di Sumsel. Seperti dari Kabupaten Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Muba, termasuk mereka yang berasal dari Jalur Muara Telang, Kabupaten OKI   dan lain sebagainya.

Yandi menambahkan, hal-hal yang ditekankan di sekolah tersebut adalah memperkuat karakter semua siswanya. Sedangkan perwujudannya dengan menanamkan sikap disiplin. Baik berkaitan dengan disiplin waktu, belajar hingga pembekalan materi keagamaan Islam yang dipandu oleh Yeni SAg seorang pendidik alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang telah  mengabdi di sekolah tersebut selama 12 tahun.

Tenaga guru dan administrasi yang bertugas di Lembaga Pendidikan yang memiliki Gedung dan sarana lain secara refresentatif tersebut berjumlah 26 orang. Mereka alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Para guru SMP Utama Bakti saat mengikuti workshop Kurikulum Merdeka

Saat ditanya Swarnanews berkaitan dengan dana operasional ataupun honor bagi  para guru diperoleh dari Yayasan dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta  dana Komite Sekolah. Dana itu juga berasal dari donator atau pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang  menaruh perhatian terhadap dunia pendidikan.

Sedangkan pola pendekatan dalam memberikan pendidikan ke anak-anak, tambah Zuhdi dengan mengutamakan layanan semaksimal mungkin dalam  memberikan perhatian dan kualitas pendidikan seperti memperlakukan anak kandung sendiri.

“Itu didasarkan pada keyakinan ketika kita memberikan layanan pendidikan terbaik kepada siswa siapapun mereka. Maka anak-anak kita pun akan memperolen pendidikan maksimal ketika mereka menuntut ilmu di Lembaga Pendidikan manapun,” tegas pria yang telah puluhan tahun mengabdikan dirinya di dunia pendidikan tersebut.

Waka Kurikulum Desi Damayanti S,Pd saat memberikan  penghargaan bagi siswi berprestasi.

 

Menguraikan mengenai program ekstrakurikuler yang menjadi andalan sekolah yang dipimpinnya lebih bertumpu pada bidang-bidang olahraga seperti futsal. Uniknya para siswa juga memiliki potensi menghasilkan kerajinan tangan yang menarik seperti membuat bunga plastik dan wadah tisu dan pena dari manik-manik. Selain itu ada juga  kegiatan Pramuka, pencak silat  dan seni tari.

M Farrij Raya saat menerima penghargaan sebagai siswa teladan dari kepala sekolah Drs. H Zuhdi, MSi.

Bukti keberhasilannya, siswa sekolah tersebut pernah menjadi Juara II Pencak Silat tingkat Kota Palembang  pada kegiatan S2ON tahun 2022. Siswa yang berhasil mengukir prestasi tersebut atas nama M Farrij Raya.

Sedangkan program lain yang menjadi perhatian mereka adalah pembekalan nilai-nilai agama dengan memberikan tugas hafalan surat-surat di Alquran seperti Ar Rahman, Al Waqiah dan lainnya.  Untuk penyebarannya dilakukan dalam bentuk rekaman tik tok yang bisa diunggah ke youtube sehingga langkah tersebut juga menjadi ajang dakwah di medsos.

Hal yang menggembirakan para siswa  sangat antusias untuk membuat tiktok tersebut. Kemudian Ketika  diunggah dan dibagikan ke medsos banyak orangtua siswa yang memberikan apresiasi  sangat positif. Bagi anaknya yang belum tampil di tik tok artinya mereka belum hafal dan kemudian terpacu untuk hafal dan membuat tik tok serupa.

Langkah yang diambil oleh Yeni tersebut selaras dengan upaya pemerintah yang konsen terhadap masalah tersebut dengan meluncurkan program pemberantasan buta aksara alquran dan Gubernur Sumsel Herman Deru juga pernah meluncurkan program satu desa satu rumah tahfiz.

Saat ditanya tentang manajemen kepemimpinan dalam membina dan membimbing para staf dan dewan guru yang bertugas di sekolah tersebut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Sekolah di SMKN 6 Palembang ini mengemukakan, semuanya bertumpu pada keteladanan. Di antaranya berkaitan dengan disiplin waktu, penanaman komitmen sebagai pendidik. Juga dalam bentuk memberikan reward dan punishment meskipun secara sederhana. Misalnya memberikan bantuan ala kadarnya ketika ada guru atau keluarganya yang terkena musibah sakit dan lainnya. Tentang kedisiplinan para guru juga telah tertanam sikap untuk mengawasi siswanya misalnya ada yang tidak menaati seragam atau uniform sekolah seperti mengenakan topi yang tidak standar juga secara kontinyu dilakukan pembinaan.

Melalui Langkah-langkah seperti itu maka perubahan sikap ke arah positif makin terlihat dari waktu ke waktu. Artinya mereka terhindar melakukan hal-hal negatif baik yang mengarah ke kenakalan remaja seperti merokok, tawuran dan lain-lain tidak pernah terjadi insiden di sekolah ini.

Di sisi lain sebagai pemimpin sekolah penyandang  magister sains ini merasa sangat terbantu oleh para guru yang gigih memunculkan inovasi dalam mendidik para siswa. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Yeni dalam membekali kemampuan membaca alQuran termasuk dengan lagu dan tajwid yang memiliki keindahan tersebut. Hal itu juga dimaksudkan sebagai langkah untuk memberikan nilai tambah atau value addid sehingga sekolah ini dilirik oleh para orangtua calon siswa untuk menitipkan anaknya belajar di sekolah tersebut. Masyarakat luaspun memberikan apresiasi positif “Kita juga mencari bakat dan potensi siswa untuk diorbitkan,” tambah Yeni.

Sedangkan berkaitan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah ini, menurut Desi sebagai Waka Kurikulum yaitu memakai kurikulum K-13 dan Kurikulum Merdeka. Bahkan untuk Kurikulum Merdeka para guru di sekolah tersebut telah mengikuti pelatihan atau workshop yang diselenggarakan secara mandiri oleh sekolah tersebut.

Untuk perkembangan ke depan pihaknya juga mengharapkan tetap  mengharapkan dukungan dari semua pihak. Sehingga sekolah yang dipimpin terus menghasilkan lulusan yang berguna bagi keluarga, masyarakat bangsa dan negara secara lebih luas.

Teks/Foto: Sri Yanti S,Pd M.Pd

Editor: Sarono P Sasmito

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *