DLH PALI Gelar Pembinaan Sekolah Adiwiyata

SWARNANEWS.CO.ID, PALI| Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar Pembinaan Sekolah Adiwiyata, Senin (12/9/2022).

Plt. Kepala DLH Kabupaten PALI, Bakrin melalui Kabid Lingkungan Hidup, Lihan, ST MSi mengungkapkan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan berasal dari SD dan SMP se-kabupaten PALI, yang digelar secara offline dan online.

“Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran, kemudian penyadaran warga sekolah dan penyelematan hidup serta pembangunan berkelanjutan. Nantinya secara kontinyu akan digelar pelatihan,” ucap Lihan seraya mengatakan bahwa pemateri didatangkan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel.

Sementara itu, Bupati PALI, melalui Asisten 1 H. Andre Fajar Wijaya berharap dari kegiatan pembinaan sekolah adiwiyata yang digelar oleh DLH Kabupaten PALI, semoga akan ada sekolah dari kabupaten PALI, yang meraih predikat nasional dan mandiri.

“Harapan kita, akan ada sekolah dari PALI yang berpredikat nasional dan mandiri. Untuk itu, para peserta diminta untuk memahami dan menyimak apa yang disampaikan oleh pemateri,” katanya.

Ia menilai, program sekolah adiwiyata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah dalam hal berbenah serta mengembangkan sikap mencintai lingkungan. “Kemudian, pembinaan sekolah dalam rangka penghargaan lingkungan hidup,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Dela Agusnaini Kasi perundang-undangan Peran Serta Masyarakat DLH Provinsi Sumsel, mengatakan bahwa sekolah adiwiyata bukan lomba melainkan program.

“Adiwiyata bukan lomba, tapi program terkait ramah lingkungan. Kalau lomba, semua diadakan secara instan saat tim penilai datang. Tetapi jika program, maka sekolah harus terjadi pembiasaan untuk mencintai dan menjaga lingkungan,” ucap Dela.

Kepada sekolah yang hendak mengikuti program sekolah adiwiyata, langkah yang harus dilakukan yaitu membentuk tim adiwiyata sekolah terlebih dahulu 12 bulan sebelum dilakukan evaluasi dan penilaian.

“Tim berjumlah 30% dari warga sekolah. Kemudian susun rencana Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) selama satu tahun dan empat tahun ke depan. Setelah disusun laksanakan Gerakan PBLHS,” pungkasnya. (*)

Teks: Sangkut
Editor: maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *