SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN | Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Banyuasin menggelar upacara peringatan Hut PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional di Sekretariat PGRI Kabupaten Banyuasin, Rabu 14 Desember 2022.
Bupati Banyuasin H. Askolani di dampingi Wabup H.Slamet Somosentono kompak hadir di upacara tersebut sekaligus bertindak selaku Inspektur Upacara.
Upacara ini diikuti guru-guru dari masing-masing pengurus PGRI kecamatan seluruh Kabupaten Banyuasin. Terdiri dari Guru SMA, SMP dan SD serta para Tenaga Pendidik dan kependidikan lainnya serta pelajar yang hadir.
Tema Hut PGRI Ke 77 dan HGN Tahun 2022 ini mengangkat tema, “Guru Bangkit – Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat – Indonesia Maju.
Bupati H.Askolani membacakan sambutan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar PGRI yang berisi: PGRI harus lebih mengedepankan sikap terbuka dan inklusif, dengan memegang teguh etika, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri, unartistik dan nonpartisan.
“PGRI terus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan pemerintah dan pemerintah daerah dan menjadi saluran aspirasi para anggotanya dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” kata bupati mengutip sambutan Ketum Pengurus Besar PGRI.
Zaman telah berubah pengurus dan anggota PGRI disemua tingkatan harus adaftif merespon segala perubahan dengan saling belajar dan berbagi.
Perangkat kelembagaan PGRI seperti lembaga kajian kebijakan pendidikan asosiasi profesi dan keahlian sejenis (ARKS) PGRI smart learning and character center (PSLCC) perempuan PGRI, IGTKI, PGRI, lembaga pendidikan PGRI perlu terus dihidupkan agar semakin berdaya.
Melalui perangkat kelembagaan maka berbagai kegiatan peningkatan kompetensi seperti BIMTEK, DIKTAT, LOKAKARYA dan SEMINAR dapat menyasar jutaan guru di seluruh Indonesia.
Pada bagian akhir sambutan Ketum Pengurus Besar PGRI berpesan, Lingkar Belajar Guru (LBG) bukan hanya menjadi wadah peningkatan kompetensi tetapi juga berfungsi sebagai jejaring kolaborasi untuk komunitas guru PGRI sehingga mampu memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan dunia pendidikan.
“Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi,” katanya.
“Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.”
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.
Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.
“Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.
Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.”
Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.
Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.
“Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru.
Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).
Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud.”
Upacara Berlangsung secara meriah dan lancar.
” Alhamdulillah Terima Kasih untuk semua Guruku yang telah memperlihatkan persatuan dan kesatuan yang besarnya. Terima Kasih Guruku, Jaga Persatuan dan Kesatuan ini, Selamat Hari Guru Untuk Guruku Semua”, tutupnya.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan Pemberian piagam penghargaan kepada Bupati Banyuasin H.Askolani sebagai Bupati peduli Pendidikan, Kesejahteraan Guru dan PGRI ( Insan Kolaboratif Pendidikan Sumatera Selatan), penyerahan secara simbolis santunan tali asih purna bakti tahun 2022 kepada 25 orang guru, penyerahan tropi Juara Umum Perzona dengan bidang lomba Futsal, Volly, Tenis Meja, Catur dan Karaoke serta pemotongan tumpeng.
Turut hadir mewakili kapolres Banyuasin Kasat Binmas, Dandim 0430/Banyuasin diwakili Pasandi Kodim Wakil Ketua PGRI Provinsi Sumsel, Ketua YPLP perwakilan PGRI Prov Sumsel, Ketua PGRI Banyuasin, Kakan Kemenag Banyuasin. (*)
Teks : Nasir
Editor : Maya