SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN – Pilkada serentak di seluruh penjuru tanah air bakal di gelar. Artinya para Panglima “Perang” di kubu paslon, sudah menyiapkan segala bentuk amunisi pada pertempuran tersebut.
Termasuk juga di Kabupaten Banyuasin. Genderang tersebut walau masih terdengar sayup sayup, sudah mulai ditabuh.
Memang hingga kini belum jelas siapa saja yang bakal tampil dijagokan dalam pentas demokrasi lima tahunan tersebut.
Akan tetapi, dari banyak rumor yang beredar, ada beberapa tokoh bakal ambil bagian dalam pertarungan dimaksud.
Rata-rata berasal dari kalangan pensiunan PNS dan politisi serta mantan-mantan pejabat, diantaranya Syahrial Oesman, Yan Anton Ferdian, H Arkoni MD, dan lainnya.
Namun saat ini ada dua orang yang bakal maju. Mereka adalah H Askolani SH MH, Bupati Banyuasin Periode 2018-2023, juga Ketua DPC PDI Perjuangan ada H Slamet Somosentono Pakde Slamet juga Mantan Wakil Bupati Periode 2018-2023). Dan saat ini menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyuasin.
Walaupun sampai saat ini, kedua kandidat Bakal Calon Bupati Banyuasin tersebut belum bisa dipastikan menalonkan diri.
Karena sampai saat ini belum mendapatkan koalisi partai secara resmi. Memang kedua bacalon Bupati tersebut sudah mengembalikan formulir pendaftaran di beberapa Partai Politik di Kabupaten Banyuasin.
Kalau dipandang dari sisi pemberitaan Media ujar Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Banyuasin, Sumantri Adie, saat ini sudah berseliuran berbagai pemberitaaan baik cetak, online serta Media Sosial (Medsos). Seperti Facebook, Instagram, Twitter hingga Group WhatsApp, menjagokan bakal pilihan paslon masing-masing.
Termasuk juga tokoh tokoh populer di Bumi Sedulang Setudung ini, mulai didekati oleh masing masing kandidat, Kamis ( 23/5/2024).
Berhubung hanya ada dua kandidat yang sebelumnya berpasangan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, tentu saja Pilkada Banyuasin bulan November 2024 nanti akan menjadi pertarungan yang menarik.
“Itu kalau saya lihat dari segi Pemberitaan Media sampai saat ini menarik,” tegas Sumantri.
Mengenai dukungan Parpol selain PDIP dan Gerindra sambung Sumantri, seperti Partai Golkar, NasDem, Demokrat, PKS belum menentukan pilihan sampai saat ini.
Kecuali Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekarang memiliki 5 kursi di DPRD Banyuasin telah resmi mendukung H Askolani SH MH.
“Artinya Bupati Banyuasin periode 2018-2023 tersebut telah cukup kursi untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Banyuasin bila ditambahkan dengan 7 kursi PDIP di DPRD Banyuasin,” ungkap Pemimpin Redaksi Cetak dan Online Meteor Sumatera tersebut.
Sumantri menjelaskan, Pemilu tahun 2024, sudah ditetapkan dan dilaksanakan serentak. Pemilu legislatif dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 sedangkan Pemilihan Pilkada dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Dalam proses penyelenggaraan, tentu akan dilaksanakan oleh lembaga yang ditetapkan berdasarkan UU no 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Ada 3 penyelenggar pemilu, yakni KPU sebagai penyelenggara teknis, Bawaslu sebagai pengawas dan DKPP untuk menegakan kode etik penyelenggara pemilu.
“Ketiga lembaga ini merupakan satu kesatuan fungsi dalam penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.
Bawaslu sendiri sebagaimana diamanatkan UU Pemilu memiliki tugas untuk mengawasi seluruh tahapan proses penyelenggaraan pemilu
“Nah, disini kita menyadari sebagai awak media atau insan pers, peran kita sangat penting dalam hal penyampaian informasi terkait Pilkada terutama di daerah kita masing masing. Baik dari proses, edukasi pemilih hingga informasi terbaru. Oleh karena itu saya mengajak kawan kawan media untuk ikut serta dalam pengawasan partisipatif,” harapnya.
Menurut Sumantri, peran media massa diharapkan dapat menjadi optimal, sebagai penyuplai informasi dan pengontrol sosial dalam tahapan Pilkada di Kabupaten Banyuasin 27 November 2024 mendatang.
Menurutnya, sinergitas antara KPU, Bawaslu dengan media massa dapat berjalan efektif dalam menyosialisasikan tahapan Pilkada 2024 kepada masyarakat secara luas.
“Menurut saya sebagai insan pers, pelaksanaan Pemilu akan sulit berhasil tanpa adanya partisipasi dari insan pers,” kata Sumantri
Ia berharap, KPU dan Bawaslu lebih menggandeng media massa agar publik menerima informasi atau data yang valid sehingga terhindar dari informasi yang tidak benar.
“Cara termudah dan tercepat menyebarkan menyelesaikan perseteruan masalah apa saja adalah menggunakan pers, karena produk pers adalah berbadan hukum yang terpercayanya dari pada media sosial. Tapi pers juga dapat dijadikan peredam dari konflik horizontal,” tegas pria telah puluhan tahun berkecimpung di dunia jurnalis tersebut. (*)
Teks: nasir