SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN – Pengurus Daerah (PD), Ikatan Wartawan Online (IWO), Kabupaten Banyuasin, berbagi keberkahan dalam suasana Tahun baru Islam.
Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD-IWO) Kabupaten Banyuasin menggelar kegiatan Gerakan Bagi-bagi Sembako (GBS) kepada masyarakat yang kurang mampu dan kurang Beruntung, Selasa, 16 Juli 2024.
Kegiatan ini dihadiri Langsung Ketua PD IWO Banyuasin Deni Irawan.S.Ip, Sekretaris Imrani,dan Bendahara Nasirudin Syach, beserta jajaran pengurus dan anggota IWO lainnya.
Setelah membagikan sembako, Ketua PD IWO Banyuasin mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga PD IWO Banyuasin dapat berbagi rasa di awal Tahun Baru Islam tersebut.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk berbagi sesama meningkatkan amal ibadah kita di Tahun Baru Islam.”
“Serta wujud kepedulian PD IWO Banyuasin terhadap masyarakat yang kurang mampu, kurang beruntung juga masyarakat yang sakit,” ujar Ketua PD IWO Banyuasin Deni Irawan S.Ip
Di kesempatan yang sama, Bendahara PD IWO Banyuasin Nasirudin Syach mengunjungi salah satu warganya di Desa Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin yang menderita penyakit kangker mulut (maksila).
Untuk menyampaikan dan memberikan bantuan berupa Sembako dari PD IWO Banyuasin. Untuk membantu meringankan sedikit penderitaan Beben Ibu Samini.
Seperti di beritakan beberapa waktu lalu, karena belum ada sama sekali bantuan baik dari Pemda Banyuasin, maupun Pemprov dan pihak terkait yang memberikan perhatian kepada ibu Samini.
Baik bantuan berupa Sembako maupun bantuan pengobatan kepada Ibu Samini.
“Kami mengajak dan menghimbau semua pihak untuk bergotongroyong saling membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu dan kurang beruntung.”
“Membantu semampu kita. Apalagi masyarakat yang menderita penyakit berbahaya. Ini sangat perlu perhatian juga bantuan. Pemerintah harus ada rasa empati. Kalau kita semua bergotongroyong, saya rasa semua beban masyarakat tak mampu akan terasa ringan. Dan semua masalah teratasi. Penyakit berbahaya ini bukan jadi tontonan saja,” ungkap Nasir
Ia meminta kepada para pejabat supaya ada hati nurani dan kebijaksanaan dalam memerintah.
Seperti hal kepedulian terhadap kaum Duafa dan masyarakat tidak beruntung
“Saya mendengar sendiri keluhan warga tidak mampu dari Ibu Samini ketika kami berkunjung. Miris mendengar penyakit yang beliau alami ketika Kumat. Ibu Samini ini menjerit kesakitan dan menangis menahan sakit yang tak tertahankan. Cobalah kita semua untuk membuka hati kalau kita ada di posisi Ibu Samini,” pungkasnya. (*)