Muallaf Center Kota Palembang Siapkan Layanan Khusus Para Muallaf

Swarnanews. Co. Id-Palembang (17/11/2024)-Kabar gembira bagi warga Kota Palembang yang membutuhkan pembinaan bagi para muallaf guna meningkatkan eksistensi keimanan dan pemberdayaan para muallaf, sekaligus menekan Indeks angka pemurtadan di Kota Palembang melalui peresmian berdirinya Muallaf Center Baznas Kota Palembang berpusat di Masjid Darusaid Kota Palembang diresmikan langsung oleh ketua MUI Pusat KH Cholil Nafis Ph.D.

Ketua BAZNAS Kota Palembang Kiagus Ridwan Nawawi selaku inisiator Muallaf Center Palembang berharap banyak Muallaf Center bisa dimaksinalkan fungsinya. Tidak saja perpanjangan tangan dari program pusat namun lebih pada efektifitas saat ini sudah sangat mendesak dibutuhkan.

Terlebih Muallaf juga menjadi bagian dari 8 asnaf wajib dizakati yang oleh para muzakki (masyarakat) yang dipercayakan melalui Baznas Kota Palembang.

“Jadi alokasi zakat untuk Muallaf tidak saja pemberian dana zakat nantinya. Namun lebih pada pemberdayaan, pembinaan dan penanggulangan jangka panjang dari sisi keimanan dan kebutuhan perekonomian dan layanan bantuan sosial aktif lainya, ” ungkap Ridwan.

Hal senada juga dibeberkan oleh Ketua Muallaf Center Palembang Buya H. Imam Warmansyah, memaksimalkan fungsi Muallaf Center pada hal pokok. Pendidikan, Pembinaan, Pendampingan dan Penanggulangan.

Pendidikan meliputi program ‘Anda bertanya Islam menjawab”, pesantren intensif bagi yang ikrar syahadat, majelis ilmu therapy hati.

Pendampingan meliputi antar jemput layanan kandidat muallaf, pengubahan data kependudukan, silaturahmi sahabat muallaf.

Sementara pemberdayaan dan penanggulangan meliputi,paket khitan professional, inkubasi wirausaha UMKM senilai Rp 1 juta, bingkisan muallaf staterkit senilai Rp 1 juta, safari dakwah full time muallaf center, kajian advokasi tim bantuan hukum, rescue dan karantina korban pemurtadan.

Ditambah program unggulan lain, upacara ikrar syahadat sebulan sekali, muallaf expo dan kuliah tamu.

Acara peresmian Muallaf Center yang dihelat di Masjid Darusaid Kota Palembang Ahad, (17/11/2024) ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP Jaringan Santri Indonesia Zulkarnain, Ketua Masjid Darussaid Kota Palembang Mgs. Muhamad Farouq juga tokoh masyarakat penggagas Dai Desa Sumsel Umar Said dan perwakilan dari pemerintah kota Palembang juga anak yatim dan tokoh masyarakat setempat.

Sebagaimana pesan tersurat dalam Surat Ali Imron ayat 19. Menurut ketua MUI Pusat KH. Chalil Nafis, Pd.D, betapa pentingnya Muallaf Center saat ini bertempat di Masjid Darussaid diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan para Muallaf dinaungi langsung oleh Baznas Kota Palembang.

Sebagaimana ditegaskan di Surat Ali Imran ayat ke 85.“Dan bagi siapa yang beragama selain Islam maka tidak akan diterima darinya, dan pada hari akhirat kelak dia akan termasuk orang-orang yang merugi”.

Namun realitanya hingga saat ini agama Islam baru dianut oleh sebagian kecil dari keseluruhan manusia di dunia yang berjumlah sekitar 8 miliar.

Berdasarkan data dari World Population Review tahun 2024 dilaporkan bahwa agama Islam adalah masih diurutan kedua terbanyak dianut oleh penduduk bumi dengan jumlah sekitar 1,9 miliar.

Sedangkan di urutan pertama tetap agama Kristen dengan jumlah pemeluknya sekitar 2,3 miliar.

Badan Pusat Statistik sendiri merilis terjadinya penurunan jumlah populasi muslim di Indonesia dari tahun ke tahun, sehingga saat ini jumlahnya hanya sekitar 87%, sangat jauh dibanding sebelumnya yang sempat mencapai diatas 95%.

Demikian pula didapati peningkatan laju pertumbuhan umat agama-agama lain yang adalah berbanding terbalik dengan halnya pada agama Islam yang hanya berkutat disekitar 1%.

Ini menjadi tugas penting Muallaf Center kedepan bersama semua unsur terkait mengembalikan populaai ummat muslim menjadi lebih besar dan menekan angka indeks pemurtadan semakin tinggi.

Muallaf Center BAZNAS Kota Palembang hadir sebagai pelaksana teknis pada BAZNAS Kota Palembang untuk Pendidikan, Penguatan, Pendampingan serta Pemberdayaan bagi Muallaf yakni orang yang ingin atau baru ber-Islam atau orang Islam yang rentan pemurtadan di lingkungan Kota Palembang. (***/ril)