HIMPS PAI UIN Raden Fatah Dorong Kesejahteraan Guru untuk Pendidikan Berkualitas

Swarnanews. Co. id-Palembang – Dialog interaktif yang diselenggarakan HIMPS PAI pada Sabtu (6/12/2024) tentang isu kesejahteraan tenaga pendidik kini menjadi perhatian utama diharapkan mampu mendorong semua pihak bersama-sama meningkatkan kualitas sektor pendidikan.

Acara yang berlangsung di salah satu gedung kampus UIN Raden Fatah Palembang ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, termasuk perwakilan pemerintah, asosiasi guru, dan pakar pendidikan.

Dialog interaktif ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tantangan yang dihadapi tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas mereka sekaligus mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan guru sebagai kunci keberhasilan pendidikan nasional.

Dalam penyampaiannya, Anggota DPRD Kota Palembang, H. Sutami Ismail, S. Ag. ” menegaskan bahwa kesejahteraan tenaga pendidik tidak hanya mencakup aspek finansial tetapi juga aspek psikologis dan sosial.

“Guru yang sejahtera mampu memberikan pendidikan yang lebih baik kepada peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa guru mendapatkan perhatian penuh dari berbagai pihak,” ujarnya.

Demisioner Ketua Umum HMPS Pai 2018, Kgs. M. Roihan Adnan, S.pd., M.pd. juga menyoroti masih adanya kesenjangan kesejahteraan antara guru di perkotaan dan pedesaan.

“Kami mendesak pemerintah untuk mengatasi ketimpangan ini agar semua guru, dimanapun mereka berada, bisa bekerja dengan nyaman dan fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua PGRI Sumatra Selatan, Syahrial, S.pd., M.Si. seorang pakar pendidikan, mengingatkan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan guru harus dilakukan secara berkelanjutan.

“Kita membutuhkan kebijakan yang berpihak pada guru, seperti pengangkatan guru honorer menjadi pegawai tetap, pelatihan yang berkualitas, dan peningkatan fasilitas kerja. Tanpa itu, sulit bagi kita untuk mewujudkan sistem pendidikan yang unggul,” jelasnya.

Diskusi juga diwarnai oleh sesi tanya jawab yang melibatkan para peserta, mayoritas dari kalangan pendidik dan mahasiswa.

Salah satu peserta, Nuraini, seorang Mahasiswa dari kampus Uin Raden Fatah Palembang, menyampaikan harapannya agar perhatian pemerintah tidak hanya berfokus pada angka statistik tetapi juga pada realitas di lapangan. “Kami ingin perubahan yang nyata, bukan sekadar wacana,” katanya.

Mahasiswa lainya yang hadir turut memberikan perspektif segar mengenai peran mereka sebagai calon pendidik di masa depan.

Reza, seorang mahasiswa jurusan pendidikan Agama Islam dari Kampus Uin Raden fatah, menyatakan. “Kami sebagai mahasiswa merasa memiliki tanggung jawab untuk mendukung kesejahteraan guru, karena ini akan memengaruhi bagaimana kami kelak mengajar.”

Bapak H. Sutami Ismail, S. ag. sebagai perwakilan dari pemerintah ( Anggota DPRD) juga menyampaikan harapanya pada acara ini.

“Kami sangat apresiasi pada acara ini dalam bentuk motivasi dari kami untuk calon calon guru khusunya di fakultas tarbiyah, harapan saya agar kesimpulan dari isi acara ini dapat di publikasikan, di tulis serta di saluran ke media media luar sehingga keluhan para guru khususnya di daerah 3T bisa di dengar pada pemangku kebijakan di negara ini khusunya di daerah atau wilayah terpencil, karna masih ada guru yang gajinya tidak sesuai dengan jam kerjanya yg begitu banyak bisa terbantu oleh acara ini, itu harapan saya” Ujarnya ketika di wawancara oleh Tim Swarna.

Dialog interaktif ini diakhiri dengan komitmen bersama antara pemerintah, asosiasi guru, lembaga pendidikan, dan perwakilan mahasiswa untuk terus memperjuangkan kesejahteraan tenaga pendidik. Harapannya, dengan tenaga pendidik yang sejahtera, kualitas pendidikan Indonesia dapat meningkat secara signifikan. (*/riz)